Monday, May 18, 2009

Kajian Pustaka

BAB I
PENDAHULUAN

Pada prinsipnya manusia mempunyai rasa ingin tahu terhadap segala sesuatu yang terjadi di sekitarnya. Kajadian-kejadian tersebut merupakan persoalan atau masalah yang terkadang merangsang mereka untuk menyelidikinya. Dalam usaha untuk mengetahui sesuatu tersebut akhirnya manusia memperoleh pengetahuan yang dengannya akan berguna bagi kehidupan mereka. Dalam usaha memperoleh pengetahuan tersebut mereka melibatkan pancaindra, maka pengetahuan tersebut dikatakan bersumber dari pancaindra. Di samping itu ada pula pengetahuan yang bersumber dari perasaan, pikiran/ratio manusia. Dalam proses pencarian informasi terhadap masalah yang terjadi tersebut dikatakan melakukan penelitian. Sehingga penelitian itu dilakukan jika timbul suatu masalah yang ingin kita pecahkan.
Sebelum melakukan proses penyelidikan atau penelitian, kita harus mempelajari dan mencari konsep dasar dari objek tersebut. Konsep atau teori yang berhubungan dengan objek harus dipahami betul, yang dalam penelitan disebut tinjauan pustaka. Tinjauan pustaka merupakan teori dasar yang digunakan untuk memberikan gambaran atau batasan-batasan pada penelitian yang akan dilakukan. Jadi tinjauan pustaka merupakan pandangan kritis terhadap penelitian-penelitian yang telah dilakukan yang signifikan dengan penelitian yang sedang (akan) kita lakukan.
Mengingat pentingnya kajian ini sebelum melakukan penelitian, maka dalam makalah ini akan dibahas beberapa hal yang berkaitan dengan tinjauan pustaka dan kerangka pikir, yaitu:
1. Maksud dan Tujuan Pustaka
2. Syarat dan Struktur Kerangka Teoritik
3. Kerangka Pikir

BAB II
PEMBAHASAN

A. Maksud dan Tujuan Pustaka
Tinjauan pustaka dimaksudkan untuk memberikan gambaran atau batasan-batasan tentang teori-teori yang dipakai sebagai landasan penelitian yang akan dilakukan. Landasan ini perlu ditegakkan agar penelitian itu mempunyai dasar yang kuat, dan bukan sekedar perbuatan coba-coba. Untuk mendapatkan informasi mengenai berbagai hal itu, kita harus melakukan telaah pustaka. Karena itu sumber bacaan merupakan bagian penunjang penelitian yang esensial.
Dalam istilah tinjauan pustaka (literature review), "pustaka" berarti karya-karya yang menjadi rujukan untuk memahami dan menyelidiki masalah penelitian. Karya-karya tersebut dapat berupa publikasi, seperti:
1. Artikel Jurnal
Karya dalam kelompok ini sangat bagus terutama karena informasinya yang mutakhir. Karya dalam kategori ini sangat sering digunakan dalam tinjauan pustaka karena ringkas, formatnya up-to-date untuk penelitian, dan semua jurnal yang memiliki reputasi hanya mempublikasikan karya penelitian yang paling relevan dan reliabel.
2. Buku
Buku cenderung kurang mutakhir karena waktu yang diperlukan lebih lama untuk menyusunnya bila dibandingkan dengan artikel jurnal. Buku teks agaknya kurang bermanfaat untuk dimasukkan ke dalam tinjauan pustaka karena buku umumnya ditujukan untuk keperluan pengajaran, bukan penelitian. Walaupun demikian, buku dapat menjadi titik awal yang baik untuk menelusuri sumber-sumber yang lebih rinci
3. Laporan Pemerintah dan Perusahaan
Banyak departemen pemerintah dan komisi perusahaan yang melakukan penelitian. Publikasikan hasil penelitian mereka dapat menjadi sumber informasi, tergantung bidang kajian penelitian kita.
4. Koran
Karena koran umumnya ditujukan untuk pembaca yang umum (tidak khusus), informasi yang disediakan sangat terbatas untuk keperluan penyusunan tinjauan pustaka. Seringkali koran bermanfaat sebagai sumber informasi tentang kecenderungaan saat ini, perubahan atau penemuan (misalnya pengumuman perubahan kebijakan pemerintah), namun kita harus melengkapinya dengan informasi yang lebih rinci dari sumber-sumber lainnya.
5. Skripsi, Tesis, dan Disertasi
Kelompok karya tulis ini dapat menjadi sumber pustaka yang berguna. Walaupun demikian, karya tulis kelompok ini memiliki beberapa kelemahan: 1) sulit untuk mendapatkannya karena tidak dipublikasikan dan hanya tersedia terbatas di perpustakaan universitas; 2) mahasiswa yang melakukan penelitian mungkin tidak cukup berpengalaman sehingga kita harus memperlakukan temuan dalam karya tersebut dengan lebih hati-hati bila dibandingkan dengan penelitian yang dipublikasikan.
6. Internet (jurnal elektronik)
Sumber informasi yang tumbuh paling cepat adalah di Internet. Tidaklah mungkin untuk mengkarakterisasikan informasi yang tersedia di internet, namun beberapa hal penting tentang penggunaan sumber elektronik: 1) harap diingat bahwa setiap orang dapat menerbitkan informasi di Internet sehingga kualitasnya mungkin tidak reliabel; 2) informasi yang dapat kita temukan mungkin dimaksudkan untuk audiens yang umum sehingga tidak sesuai untuk dimasukkan ke dalam tinjauan pustaka (informasi yang ditujukan untuk audiens umum biasanya kurang rinci); dan 3) saat ini semakin banyak jurnal yang memiliki reputasi mempublikasikan jurnalnya secara elektronik sehingga kualitasnya lebih dapat dipercaya (tergantung reputasi dari jurnal tersebut).

7. Majalah
Kebanyakan majalah ditujukan untuk pembaca umum sehingga kurang berguna untuk pencarian informasi yang diperlukan dalam melaksanakan penelitian. Beberapa majalah khusus mungkin lebih berguna (misalnya majalah bisnis untuk mahasiswa agribisnis) tetapi biasanya majalah tidak memadai untuk rujukan penelitian kecuali sebagai titik awal (misalnya informasi tentang berita atau informasi umum tentang penemuan-penemuan baru, kebijakan, dan lain-lain) yang memerlukan rujukan ke sumber-sumber yang lebih khusus.
Jadi teori terkait dengan variable yang terdapat dalam judul penelitian atau yang tercakup dalam paradigma penelitian sesuai dengan hasil perumusan masalah. Menurut Siswono dalam Mardalis: 42; “Teori dapat diartikan sebagai seperangkat konsep dan definisi yang saling berhubungan yang mencerminkan suatu pandangan sistematik mengenai fenomena dengan menerangkan hubungan antara variabel, dengan tujuan untuk menerangkan dan meramalkan fenomena.
Jadi kajian teori atau tinjauan pustaka dalam sebuah penelitian merupakan aktivitas intelektual dalam penelitian yang tidak dimulai dari nol sama sekali. Akan tetapi selalu ada jejak-jejak intelektual orang lain yang telah mendahului apa yang kita kerjakan, baik yang langsung terkait dengan tema yang sedang kita kerjakan maupun yang berbeda. Membuat tinjauan pustaka tidak lain adalah upaya kita menghargai pekerjaan/temuan intelektual orang lain, meskipun kita tidak sepakat dengan temuan itu. Melalui upaya membaca kepustakaan yang relevan, seorang peneliti yang akan meneliti sebuah subjek dapat melihat posisi penelitiannya sendiri di tengah-tengah konteks karya-karya intelektual orang lain. Dengan cara itu paling tidak kita bisa menghindari tejadinya repetisi (pengulangan).
Secara umum tujuan penyusunan tinjauan pustaka yaitu: (1) untuk memperlihatkan mengapa penelitian kita perlu dilakukan, (2) bagaimana kita sampai pada keputusan memilih metodologi atau teori tertentu yang kita gunakan, (3) bagaimana karya kita menambah informasi terhadap penelitian-penelitian yang telah ada, dan lain-lain. Dalam menyusun tinjauan pustakan kita harus banyak membaca kemudian meringkas karya yang kita baca tetapi kita juga harus memutuskan gagasan atau informasi mana yang penting bagi penelitian yang akan dilakukan.
Kajian pustaka sangat membantu peneliti karena: (1) mengumpulkan gagasan dari peneliti lain yang berkaitan dengan pertanyaan penelitian, (2) membantu peneliti untuk mengetahui hasil yang dicapai peneliti lain yang hampir mirip dengan penelitian yang sedang dilakukan.
Dari uraian tentang keterbatasan-keterbatasan kajian yang dilakukan oleh orang lain itulah kita bisa melihat dua hal sekaligus:
Pertama, masalah apa saja yang masih bisa diteliti baik karena belum dibahas oleh karya-karya yang kita bahas tersebut maupun karena kita melihat kemungkin untuk melihat soal yang sama dari sisi yang berbeda; dan
Kedua, kontribusi yang akan kita berikan kepada upaya pembentukan ilmu pengetahuan, karena kita tidak akan melakukan repetisi belaka.

B. Syarat dan Struktur Kerangka Teoritik
Pada pembahasan sebelumnya telah dipaparkan beberapa sumber untuk mendapatkan kajian pustaka. Inti dari kajian pustaka adalah menjelaskan laporan tentang apa yang telah ditemukan oleh peneliti lain. Jadi secara umum kajian pustaka diharapkan mencerminkan hal-hal berikut ini.
a. Gagasan konseptual baru yang mendasari pelaksanaan penelitian. Untuk kepentingan ini perlu dirujuk hasil-hasil penelitian sejenis sebelumnya.
b. Telaah secara cermat hingga terungkap kekuatan dan kelemahan suatu teori / konsep
c. Kecermatan yang tinggi terhadap teori yang diacu dan relevansinya dengan masalah penelitian
d. Memberikan kerangka konseptual yang akan digunakan dalam proses penelitian
Kajian penting yang berkaitan dengan masalah biasanya di bahas sebagai subtopik yang lebih rinci agar lebih muda dibaca. Kemudian dalam memilih kerangka teori ada beberapa hal yang perlu diperhatikan.
Pertama, apa tesis umum atau argumen utama karya yang kita bahas yang paling relevan dengan tema penelitian yang akan kita lakukan. Sebuah karya mungkin memuat bermacam-macam uraian yang terlihat sangat penting yang sering membuat kita kebingungan menentukan mana tesis utamanya. Untuk mengatasi masalah seperti ini, tetaplah fokus pada tema utama yang akan kita kerjakan dalam penelitian, sehingga kita bisa memilah dan memilih di antara sekian banyak argumen tadi mana yang paling relevan.
Kedua, kalau tesis umumnya sudah bisa kita uraikan secara singkat, maka dituliskanlah apa yang menjadi kelemahan-kelemahan utama dari tesis tersebut. Tidak ada karya yang bisa sepenuhnya sempurna, dan kalau kita kesulitan merumuskan kritik sendiri terhadap tesis tersebut, dicarikan rujukan lain yang bisa membantu mengetahui kelemahannya.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam mengkaji kepustakaan, yaitu:
1. Tentukan masalah penelitian setepat mungkin.
Peneliti harus menentukan pertanyaan penelitian secara spesifik. Pertanyaaan seperti: ”Metode mengajar manakah yang paling tepat untuk digunakan?” atau: ”Bagaimana seorang kepala sekolah dapat menjadi pemimpin yang efektif?” tampaknya masih samar-samar untuk menentukan referensi umum. Oleh karena itu pertanyaan penelitian harus lebih terfokus, lebih spesifik dan terukur. Misalnya: ”Apakah metode diskusi lebih efektif daripada metode ceramah dalam memotifasi siswa untuk mempelajari konsep tentang lingkungan?”
”Strategi apakah yang harus dipilih oleh seorang pimpinan agar dapat lebih efektif dalam membina kinerja dan moral stafnya?”
2. Baca dengan teliti sumber sekunder yang relevan.
Pada saat pertanyaan penelitian telah dirumuskan secara spesifik, maka peneliti perlu mencari satu atau dua sumber sekunder untuk mempelajari hasil penelitian atau penjelasan sebelumnya. Kemudian carilah gagasan pokok dari masalah yang telah terjawab melalui penelitian tersebut. Gagasan pokok ini dapat meningkatkan mutu pertanyaan penelitian
Beberapa contoh:
National Society for the Study of Education(NSEE) Yearbooks: diterbitkan setiap tahun dan memuat hasil penelitian dari berbagai topik; setiap buku terdiri atas 10-12 chapter tentang berbagai aspek permasalahan. Juga menerbitkan sejumlah nomor terbitan dari berbagai topik. Daftar nomor terbitan dapat dibaca di bagian belakang buku. Review of Rducational research: Terbit empat kali dalam setahun, journal penelitian untuk aneka topik pendidikan. Termasuk bibliografi. Review of Research in Education: terbit tiap tahun; setiap volume memuat survey pendidikan pada topik-topik penting yang ditulis oleh peneliti pendidikan terkemuka.
Di perpustakaan terdapat kartu catalog yang memuat informasi singkat yang dimasukkan dalam data base computer
3. Pilih dan baca dengan teliti satu atau dua referensi umum yang diperlukan
Setelah membaca sumber sekunder untuk memperoleh gambaran umum masalah, maka peneliti harus menemukan gagasan yang jelas mengenai apa yang akan diteliti. Dalam hal ini ada baiknya meninjau kembali pertanyaan penelitian, apakah perlu dirumuskan kembali agar lebih terfokus. Setelah puas, peneliti dapat memilih satu atau dua referensi umum untuk mengidentifikasi jurnal yang berkaitan dengan masalah.
4. Formulasikan istilah-istilah penting (kata kunci, phrase) yang berkaitan dengan masalah atau pertanyaan penelitian
Bila referensi umum telah dipilih, peneliti perlu merumuskan beberapa istilah penting. Deskripsi kata untuk membantu menentukan sumber primer. Misalnya untuk menentukan pertanyaan penelitian “Apakah siswa belajar lebih baik bila siswa diajar oleh guru tunggal?” Carilah kata penting dalam pertanyaan ini, kata kunci apa yang terdapat dalam pertanyaan? Kata kunci dalam pertanyaan ini adalah “tim pengajar” carilah kata serupa dan buatlah daftar padanannya misalnya pengajar kooperatif, pengajar bersama dan lain-lain. Kemudian carilah rujukan artikel yang berkaitan dengan topik ini.
5. Carilah referensi umum sebagai sumber primer yang releven
Bagaimana caranya? Meskipun tak ada rumus yang baku, tetapi ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebagai penuntun:
Carilah terbitan terbaru yang sesuai, jurnal bulanan, jurnal yang terbit empat bulan, atau jurnal tahunan. Carilah apakah ada artikel yang sesuai pada terbitan tersebut. Jika menemukan artikel yang cocok, rekamlah dalam bentuk kartu lengkap dengan penulis, tahun terbit, judul, volume dan deskripsi isi. Lanjutkan mencari terbitan lainnya sehingga anda memperoleh gambaran lengkap dari berbagai artikel sebagai kerangka berpikir anda untuk melakukan penelitian.
6. Temukan dan bacalah sumber primer yang relevan, buat catatan dan simpulkan kata kuncinya. Setelah mencari referensi umum, peneliti hendaknya mempunyai sejumlah kartu bibliografik. Langkah selanjutnya adalah mengelompokkan masing-masing sumber, membacanya, membuat catatan singkat yang relevan dengan masalah. Ada dua tipe sumber utama: jurnal dan laporan penelitian.
Bila semua artikel journal telah terkumpul, mulailah melakukan review/ kajian; mulai dari artikel yang terbaru, kemudian mundur ke artikel-artikel sebelumnya, karena artikel yang terbaru biasanya merujuk pada artikel sejenis yang terbit sebelumnya, dengan demikian peneliti dapat memahami penelitian sebelumnya.
7. Menuliskan laporan kajian pustaka
Setelah membaca dan mencatat dari berbagai sumber yang dikumpulkan, peneliti dapat mempersiapkan kajian final. Kajian pustaka terdiri dari 5 bagian yaitu:
Pendahuluan: menjelaskan secara singkat masalah penelitian dan menyusun pertanyaan penelitian. Peneliti juga menjelaskan alasan memilih masalah tersebut dan pentingnya masalah tersebut untuk dikaji dalam penelitiannya.
Kajian pustaka: menjelaskan laporan tentang apa yang telah ditemukan oleh peneliti lain atau membahas masalah penelitian. Kajian penting yang berkaitan dengan masalah biasanya dibahas sebagai subtopik yang lebih rinci agar lebih mudah dibaca. Bagian yang kurang penting biasanya dibahas secara singkat. Bila ada beberapa hasil penelitian yang mirip dengan masalah penelitian, maka dapat dituliskan: ”Beberapa penelitian juga telah dilaporkan dengan hasil yang hampir sama

C. Kerangka Pikir
Setelah dikemukakan beberapa teori tentang variable yang diteliti, kemungkinan masih ada beberapa konsep dalam teori tersebut memerlukan penjelasan. Untuk itu kita perlu menjelaskan arti dari konsep yang kita pakai, sebab tiap orang mungkin punya pengertian yang berbeda dengan orang lain dalam mengartikan suatu konsep. Definisi konsep atau kerangka pikir berfungsi untuk menyederhanakan arti kata atau pemikiran tentang ide-ide atau hal lain agar orang lain yang membacanya dapat segera memahami maksudnya sesuai dengan keinginan penulis yang memakai konsep tersebut. Dengan jelasnya pengutaraan konsep atau definisi istilah tersebut akan memperlancar komunikasi antara penulis dengan pembaca yang ingin mengetahui isi tulisan atau penelitian tersebut.
Sebagai contoh; konsep kursi, meja, dan mobil akan mudah dapat dimengerti orang lain. Meskipun yang dimaksud dengan kursi itu adalah tempat duduk yang bentuknya bermacam-macam. Ada kursi makan, kursi tamu, ada yang kakinya tiga dan ada yang empat. Demikian pula dengan konsep mobil, ada mobil truk, bus, sedan dan lain-lain. Namun orang dapat segera menangkap maknanya. Hal tersebut kita katakan konsep yang konkrit. Jika konsepnya abstrak, tidak mudah untuk dipahami oleh pembaca atau terkadang mereka salah iterpretasi. Contoh konsep ”kenakalan remaja”, apakah yang kita maksudkan dengan kenakalan remaja?
Hal seperti di atas harus dijelaskan, konsep kenakalan yang dimaksudkan oleh peneliti apakah nakal karena suka mengganggu wanita, atau kenakalan karena suka mencuri, berkelahi, membikin gaduh masyarakat dan sebagainya. Demikian pula halnya dengan konsep remaja, apakah yang masih muda-muda, ataukah termasuk juga yang masih dewasa, atau ditentukan batas usianya. Hal seperti memerlukan penjelasan agar dapat berkomunikasi dengan pembaca, agar tidak terjadi perbedaan penafsiran. Apalagi mengenai konsep gejala alam atau sosial yang sangat abstrak gambarannya, hal ini perlu diperjelas hingga dapat dikonkritkan pengertiannya.
Jika kerangka teori digunakan untuk memberikan landasan atau dasar berpijak penelitian yang akan dilakukan, maka pada kerangka pikir dimaksudkan pula untuk menjelaskan makna dan maksud dari teori yang dipakai, atau menjelaskan kata-kata yang mungkin masih abstrak pengertiannya di dalam teori tersebut. Dapat pula digunakan menjelaskan makna kata-kata yang tertera dalam judul yang kita kemukakan jika konsepnya masih bersifat abstrak.

BAB III
KESIMPULAN

Berdasarkan pembahasan pada bab sebelumnya, maka sebagai kesimpulan pada makalah ini adalah:
1. Tinjauan pustaka dimaksudkan untuk memberikan gambaran atau batasan-batasan tentang teori-teori yang dipakai sebagai landasan penelitian yang akan dilakukan.
2. Sumber-sumber yang dapat dijadikan rujukan dalam telaah pustaka adalah: artikel/jurnal, buku, laporan pemerintah dan perusahaan, koran atau majalah, skripsi, tesis, disertasi, dan internet.
3. Tujuan kajian pustaka untuk membantu peneliti mengetahui hasil yang dicapai peneliti lain untuk dijadikan bahan perbandingan dengan penelitian yang sedang dilakukan.

Artikel Bersangkutan

0 comments:

 
Indonesia dulu dikenal sebagai bangsa yang toleran dan penuh sikap tenggang rasa. Namun, kini penilaian tersebut tidak dapat diamini begitu saja, karena semakin besarnya keragu-raguan dalam hal ini. Kenyataan yang ada menunjukkan, hak-hak kaum minoritas tidak dipertahankan pemerintah, bahkan hingga terjadi proses salah paham yang sangat jauh.
free counters

Blog Archive

Seseorang yang mandiri adalah seseorang yang berhasil membangun nilai dirinya sedemikian sehingga mampu menempatkan perannya dalam alam kehidupan kemanusiaannya dengan penuh manfaat. Kemandirian seseorang dapat terukur misalnya dengan sejauh mana kehadiran dirinya memberikan manfaat kearah kesempurnaan dalam sistemnya yang lebih luas. Salam Kenal Dari Miztalie Buat Shobat Semua.
The Republic of Indonesian Blogger | Garuda di DadakuTopOfBlogs Internet Users Handbook, 2012, 2nd Ed. Avoid the scams while doing business online

Kolom blog tutorial Back Link PickMe Back Link review http://miztalie-poke.blogspot.com on alexa.comblog-indonesia.com

You need install flash player to listen us, click here to download
My Popularity (by popuri.us)

friends

Meta Tag Vs miztalie Poke | Template Ireng Manis © 2010 Free Template Ajah. Distribution by Automotive Cars. Supported by google and Mozila