Laut wilayahnya meliputi 70 persen dari permukaan bumi memiliki salinitas yang tinggi(asin) dan memiliki dua pasang surut gelombang, ekosistem laut dibagi menjadi tiga zona yaitu zona litoral, zona laut dangkal dan zona pelagik. Zona litoral meliputi ekosistem estuari,ekosistem pantai pasir dan ekosistem pantai batu, zona laut dangkal meliputi ekosistem terumbu karang, sedangkan zona pelagik meliputi ekosistem laut dalam.
Ekosistem Estuari
Ekosistem estuari terdapat pada wilayah pertemuan antara sungai dan laut yang disebut muara sungai. Muara sungai disebut juga pantai lumpur. Estuari memiliki ciri berair payau dengan tingkat salinitas di antara air tawar dan laut. Vegetasi ini didominasi oleh tumbuhan bakau dan beberapa organisme melakukan perkembanganbiakan di wilayah ini seperti ikan, udang, dan molusca.
Ekosistem Pantai Pasir
Ekosistem pantai pasir merupakan ekosistem yang cukup keras bagi organisme karena deburan ombak yang terus-menerus serta paparan cahaya matahari selama dua belas jam. Hewan ekosistem pantai pasir hidup dalam pasir misalnya kepiting kecil.
Ekosistem Pantai Batu
Ekosistem pantai batu tersususn dari komponen abiotik, berupa batu-batuan kecil ataupun bongkahan batu yang besar. Pada ekosistem batu terdapat organisme seperti ganggang, eucheuma dan sargassum, serta beberapa jenis molusca yang melekat di batu.
Ekosistem Terumbu Karang
Ekosistem terumbu karang hanya dapat tumbuh di air yang jernih. Terumbu karang terbentuk dari rangka hewan kelompok coelentrata. Pada ekosistem ini terdapat berbagai jenis organisme laut dari kelompok porifera, coelentrata, ganggang, berbagai jenis ikan serta udang.
Ekosistem Laut Dalam
Ekosistem laut dalam merupakan zona pelagik laut Ekosistem ini berada pada kedalaman 76000 m dari permukaan laut, sehingga tidak ada lagi cahaya matahari oleh karena itu produsen utama di daerah ini organisme kemoautotrof.
0 comments:
Post a Comment