Tuesday, February 27, 2007

Belajar Dari Air

Waktu demi waktu terus berlalu. Masa dan tempat semakin membuat si air terlena. Suatu hari ia bersua dengan minyak. Alangkah terkejutnya air melihat perilaku dan keluesan minyak. Kedudukan minyak mulai mengusik keberadaan air. Awalnya, hal ini tidak digubris oleh air. Tapi, lama-kelamaan cukup mengganggu integritasnya. Simpel saja, si minyak senantiasa berada di atas permukaan dirinya.Dengan malu-malu, sambil berbisik-bisik, sang air menanyakan kepada minyak. "Mengapa engkau senantiasa ada di atas saya, wahai minyak?"Dengan penuh kearifan, sang minyak mengatakan, "Duhai, sang air. Perhatikan diri Hamba Allah yang lemah ini. Terbentuknya saya yang lemah ini karena senantiasa berada dalam tempaan demi tempaan. Ratusan juta hingga milyaran tahun yang lampau, kita pernah hidup berdampingan. Ingatkah engkau masa-masa Adam tersebut? Pasti engkau ingat. Saya terkubur di kedalaman yang tiada terkira dalamnya hingga masa yang panjang tak dapat diukur.""Kini, engkau tahu. Betapa kemuliaan ini bisa teraih, tidak datang begitu saja. Karunia ini turun, karena saya telah lulus pada masa-masa yang sangat sulit untuk dibayangkan pada masa sekarang.""Engkau lihat kini keadaan saya. Saya bisa menghadirkan terang, tatkala kegelapan datang. Setiap insan mencari-cari saya untuk bahan bakar api yang mereka rancang.""Di dunia akhir zaman ini, betapa keadaan saya demikian dicari-carinya. Kedudukan saya yang sedemikian rupa ini, saya rasa, engkau sudah bisa memahaminya lebih jauh lagi.""Aduhai air. Berbagai unsur zarah yang membentuk kita ini, sebenarnya janganlah membuat diri kita lalai. Fastaqul khairat. Maka, engkau akan mengetahui, siapakah yang paling mulia di mata dan di sisi Tuhan kita, Allah subhaanaHu wa ta'aalaa." Sang air akhirnya mengerti.

Artikel Bersangkutan

0 comments:

 
Indonesia dulu dikenal sebagai bangsa yang toleran dan penuh sikap tenggang rasa. Namun, kini penilaian tersebut tidak dapat diamini begitu saja, karena semakin besarnya keragu-raguan dalam hal ini. Kenyataan yang ada menunjukkan, hak-hak kaum minoritas tidak dipertahankan pemerintah, bahkan hingga terjadi proses salah paham yang sangat jauh.
free counters

Blog Archive

Seseorang yang mandiri adalah seseorang yang berhasil membangun nilai dirinya sedemikian sehingga mampu menempatkan perannya dalam alam kehidupan kemanusiaannya dengan penuh manfaat. Kemandirian seseorang dapat terukur misalnya dengan sejauh mana kehadiran dirinya memberikan manfaat kearah kesempurnaan dalam sistemnya yang lebih luas. Salam Kenal Dari Miztalie Buat Shobat Semua.
The Republic of Indonesian Blogger | Garuda di DadakuTopOfBlogs Internet Users Handbook, 2012, 2nd Ed. Avoid the scams while doing business online

Kolom blog tutorial Back Link PickMe Back Link review http://miztalie-poke.blogspot.com on alexa.comblog-indonesia.com

You need install flash player to listen us, click here to download
My Popularity (by popuri.us)

friends

Meta Tag Vs miztalie Poke | Template Ireng Manis © 2010 Free Template Ajah. Distribution by Automotive Cars. Supported by google and Mozila