Thursday, March 1, 2007

Panggilan Datang Ke Baitullah


Bagian terakhir dari diskusi kita ini menyentuh sisi Tauhid. Bahwa kedatangan kita ke baitullah adalah untuk memenuhi panggilan Allah. Tentu, kita tidak secara sederhana dan harfiah lantas menafsirkan panggilan ini sebagai panggilan yang 'berjarak'. Panggilan di sini lebih tertuju kepada hati. Maukah kita menjalani ibadah haji dengan segala persyaratannya itu? Adakah upaya kita untuk bersusah payah menjalankan perintah Allah? Sebab dengan susah payah itulah kita membuktikan kecintaan kita kepadaNya. Dan karenanya, Allah memberi balasan yang lebih baik kepada kita.

Betapa banyaknya orang yang ‘dipanggil’ oleh Allah untuk datang kepadaNya tetapi tidak datang. Mereka bukannya mendekat tetapi malah menjauh. Kalau mereka bergerak menjauh, yang terjadi justru mereka akan semakin jauh. Dan suatu ketika akan terlempar dari pusaran kehidupan yang sesungguhnya.

Kehidupan ini bagaikan sebuah putaran, dimana kita berada di dalamnya. Allah menjadi pusat dari seluruh putaran itu. Secara alamiah, orang yang berada di dalam putaran tersebut akan cenderung untuk terlempar keluar. Ada gaya sentrifugal, yang menyebabkan dia terlempar keluar putaran, menjauh dari pusatnya.

Sama, kehidupan kita ini secara alamiah bisa melempar kita menuju posisi yang menjauhi Allah. Kecenderungan orang untuk berbuat yang dilarang Allah itu lebih besar dari pada untuk mendekati Allah. Di sini ada semacam ‘gaya sentrifugal’ yang dimainkan oleh peran antagonis kita, yaitu setan.

Berbuat jahat selalu terasa lebih mudah dibandingkan berbuat baik. Berbuat baik membutuhkan energi ekstra untuk melawan 'gaya sentrifugal' dari setan. Ini sama persis, dengan putaran roda. Dalam posisi bergerak melingkar, kita membutuhkan tenaga ekstra untuk bisa mendekati pusat putaran, yaitu Allah.

Akan tetapi semakin dekat ke pusat putaran, energi yang kita butuhkan akan semakin kecil. Sebaliknya semakin jauh dari pusat putaran, energi yang kita butuhkan untuk melawan gaya sentrifugal itu akan semakin besar.

Jadi kalau kita sudah terlanjur berbuat dosa, untuk kembali kepada Allah membutuhkan energi yang lebih besar. Semakin besar dosa kita, semakin berat upaya yang harus kita lakukan untuk kembali kepada Allah. Sebaliknya, kalau kita berbuat kebaikan terus semakin dekat ke pusat maka energi yang kita butuhkan akan semakin kecil. Dan pada suatu ketika, kita berada di pusat, “menyatu” dengan Allah, kita tidak akan pernah lagi terpental keluar dari putaran kehidupan ini.

Pada saat persis di pusat putaran itu, kita tidak lagi berputar!! Karena yang berputar itu hanyalah mereka yang berada di luar pusat. Pada titik nol kita telah terlepas dari ukuran duniawi kita. Lantas, kita seperti memiliki kekuatan yang luar biasa dan karomah. Seringkali pada titik inilah terjadi banyak keanehan dan keajaiban. Semua itu karena kita telah 'bersatu' dengan Allah, Sang Pemilik Alam Semesta, sehingga boleh jadi orang akan melihatnya telah terlepas dari hukum-hukum alam yang sewajarnya.

Jadi, marilah kita penuhi panggilan Allah untuk menuju ke 'Pusat' kehidupan itu. Di sanalah letak kehidupan yang sesungguhnya. Memang berat untuk memulainya, tetapi kalau sudah kita mulai, maka semakin lama akan semakin mudah, semakin nikmat. Dan, ketika mencapai pusat itulah kita akan memperoleh kenikmatan yang luar biasa, yang tiada bandingnya.

Artikel Bersangkutan

0 comments:

 
Indonesia dulu dikenal sebagai bangsa yang toleran dan penuh sikap tenggang rasa. Namun, kini penilaian tersebut tidak dapat diamini begitu saja, karena semakin besarnya keragu-raguan dalam hal ini. Kenyataan yang ada menunjukkan, hak-hak kaum minoritas tidak dipertahankan pemerintah, bahkan hingga terjadi proses salah paham yang sangat jauh.
free counters

Blog Archive

Seseorang yang mandiri adalah seseorang yang berhasil membangun nilai dirinya sedemikian sehingga mampu menempatkan perannya dalam alam kehidupan kemanusiaannya dengan penuh manfaat. Kemandirian seseorang dapat terukur misalnya dengan sejauh mana kehadiran dirinya memberikan manfaat kearah kesempurnaan dalam sistemnya yang lebih luas. Salam Kenal Dari Miztalie Buat Shobat Semua.
The Republic of Indonesian Blogger | Garuda di DadakuTopOfBlogs Internet Users Handbook, 2012, 2nd Ed. Avoid the scams while doing business online

Kolom blog tutorial Back Link PickMe Back Link review http://miztalie-poke.blogspot.com on alexa.comblog-indonesia.com

You need install flash player to listen us, click here to download
My Popularity (by popuri.us)

friends

Meta Tag Vs miztalie Poke | Template Ireng Manis © 2010 Free Template Ajah. Distribution by Automotive Cars. Supported by google and Mozila