Semua benda di alam semesta ini bergerak. Tidak ada satu pun benda diam. Mulai dari benda yang paling kecil sebutlah partikel atom, sampai yang terbesar misalnya bintang semuanya bergerak. Dan uniknya, pergerakan itu melingkar-lingkar.
Sebutlah elektron, sebagai partikel elementer. Dia setiap saat tidak pernah berhenti berputar pada dirinya sendiri berotasi (spin). Selain itu, jika ia berada di dalam atom, ia akan bergerak melingkari pusat atom, atau melakukan revolusi pada orbitnya.
Setelah itu, atom-atom itu akan membentuk sistem yang lebih besar yang disebut molekul. Molekul inilah yang membentuk unsur unsur maupun senyawa, berupa benda-benda yang tersebar di seluruh penjuru alam.
Pada benda yang lebih besar lagi, ternyata gerakan-gerakan berputar itu kembali terjadi. Bumi misalnya, berputar persis seperti elektron. Bumi berputar pada dirinya sendiri (rotasi). Dan juga berputar mengelilingi matahari, persis seperti elektron mengelilingi inti atom. Di orbit-orbitnya juga ada planet-planet yang bergerak melingkari matahari.
Dan yang lebih unik lagi, ternyata setiap matahari yang dikelilingi oleh sejumlah planet termasuk bumi itu juga mengelilingi pusat galaksi. Galaksi yang kita tempati ini bernama Bima Sakti. Pusatnya dikelilingi oleh sekitar 100 miliar matahari, dan ratusan miliar planet-planet.
Demikian pula galaksi-galaksi itu ternyata juga berputar-putar mengelilingi pusat Superkluster. Superkluster adalah kumpulan galaksi galaksi yang berjumlah sekitar 100 miliar galaksi. Jadi di dalam sebuah Superkluster terdapat sekitar 10.000 miliar matahari, dan trilyunan planet. Semuanya berputar-putar mengelilingi pusatnya. Sampai kini belum diketahui batas alam semesta ini. Tetapi diyakini, setiap benda melakukan geraka-gerakan melingkar mengitari pusat alam semesta yang entah dimana tempatnya.
Maka, kita tidak melihat ada benda yang berhenti mutlak di alam semesta ini. Sebuah meja yang kita lihat tidak bergerak di hadapan kita, sebenarnya dia sedang bergerak mengelilingi matahari bersama bumi. Miliaran benda lainnya di atas bumi juga demikian. Seakan-akan dia diam, padahal sedang dibawa oleh bumi untuk mengelilingi matahari. Bahkan juga mengelilingi pusat galaksi dan pusat Superkluster.
Lantas timbullah pertanyaan di benak kita. Kenapa benda-benda itu terus bergerak? Kapan mulainya? Kapan berhentinya? Dari mana energi gerak itu timbul? Dan untuk apa?
Dalam pengamatan teleskop Hubble yang ditempatkan di atas atmosfer bumi diketahui bahwa seluruh benda langit di angkasa luar memang sedang bergerak saling menjauh. Ternyata, ini disebabkan oleh ledakan besar yang terjadi pada awal penciptaan alam semesta, yang dijelaskan dalam sebuah teori Big Bang.
Karena ledakan yang luar biasa dahsyatnya itu, maka seluruh material alam semesta terpental ke segala penjuru langit, sejak sekitar 12 miliar tahun yang lalu hingga sekarang. Bahkan hingga nanti sekitar 3 miliar tahun lagi, sebelum kemudian dilanjutkan dengan periode akhirat.
Jadi, dari ledakan itulah sumber energi alam semesta ini awalnya terjadi. Energi itu tersisa hingga kini, dalam bentuk putaran benda langit secara sendirian maupun kolektif. Memang aneh, kenapa bisa berputar. Kita belum bisa menjawabnya. Akan tetapi dengan berputar itulah justru keutuhan alam semesta ini terjaga, hingga kini. Ada gaya tarik antar benda langit, yang membuatnya seimbang dan tidak saling bertubrukan.
QS. Ar Ra'du (13) : 2
“Allah lah yang meninggikan langit tanpa tiang (sebagaimana) yang kamu lihat, kemudian Dia bersemayam di atas 'Arsy, dan menundukkan matahari dan bulan. Masing-masing beredar hingga waktu yang ditentukan. Allah mengatur urusan (makhluk Nya), menjelaskan tanda tanda (kebesaran Nya), supaya kamu meyakini pertemuan (mu) dengan Tuhanmu.”
QS. Al Mulk (67) : 3-4
“Yang telah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis Kamu sekali-kali tidak melihat pada ciptaan Tuhan yang Maha pemurah sesuatu yang tidak seimbang. Maka libatlah berulang-ulang, maka apakah kamu lihat sesuatu yang tidak seimbang ?”
“Kemudian pandanglah sekali lagi, niscaya pandanganmu akan kembali kepadamu dengan tidak menemukan sesuatu cacat dan penglibatanmu itu pun dalam keadaan payah”
Setiap gerakan berputar menghasilkan energi. Elektron punya energi karena dia bergerak berputar. Baik pada dirinya sendiri maupun karena mengitari inti atom. Bumi juga demikian. Matahari, planet planet, bintang, dan semua benda di alam semesta ini memiliki energi karena dia bergerak. Jika dia diam, mutlak, maka dia mati. Tak punya energi lagi. Kehidupan ini terjadi karena ada gerakan, baik di tingkat partikel elementernya, atau di tingkat atom, di tingkat molekul, atau yang lebih besar lagi.
Dan yang paling unik, gerakan dari berbagai benda itu ternyata saling menjaga dan memberikan keseimbangan terhadap gerakan benda yang lain. Kalau saja pergerakan benda-benda di alam ini tidak saling memberikan keseimbangan, maka sudah sejak lama kehidupan ini tidak terjadi. Hancur saling bertabrakan. Jadi, esensi kehidupan ini sebenar-nya adalah gerakan dan keseimbangan.
Semua benda di alam ini berpusat pada ‘Satu Aturan’ yang harmonis. Trilyunan ragam benda tunduk pada ‘Satu Pusat’ saja. Inilah yang digambarkan oleh Allah di dalam berbagai ayatNya.
QS. Al Israa (17)
“Langit yang tujuh, bumi dan semua yang ada di dalamnya bertasbih kepada Allah. Dan tak ada satu pun melainkan bertasbih dengan memujiNya, tetapi kamu sekalian tidak mengerti tasbih mereka. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penyantun dan Maha Pengampun.”
Ayat-ayat tentang bertasbihnya alam semesta kepada Allah ini banyak jumlahnya, hampir 40 ayat. Di antaranya adalah QS. An Nuur : 4 1, Ar Ra'du : 13, Al Anbiyaa.: 79, Shaad : 18, Asy Syuura : 5, dan lain sebagainya.
Nah, kembali kepada shalat kita, maka inilah salah satu alasan kenapa sembahyangnya orang Islam itu harus menggunakan gerakan. Bukan hanya berdiam diri, berkonsentrasi. Setiap gerakan akan menghasilkan perubahan energi dan menimbulkan medan elektromagnetik. Baik orang berthawaf maupun orang bershalat, kedua-duanya melakukan gerakan-gerakan yang berdasarkan putaran. Atau penggalan dari gerakan berputar, yang kalau diakumulasikan menjadi putaran berulang-ulang.
Shalat misalnya, setiap rakaatnya adalah sebuah gerakan yang jika diakumulasikan menjadi gerakan satu putaran, 360 derajat. Terdiri dari rukuk 90 derajat, dan sujud 135 derajat sebanyak 2 kali. Sehingga, sehari semalam kita telah melakukan gerakan berputar-putar minimal sebanyak 17 kali putaran (shalat wajib). Belum lagi shalat-shalat sunnah. Sedangkan Thawaf sangatlah jelas sebagai gerakan berputar mengelilingi Ka'bah sebanyak 7 kali.
Hidup kita di bumi ini, sebenarnya berada di dalam medan magnet bumi. Sekaligus juga gaya gravitasi bumi. Seperti kita ketahui bahwa bumi ini memiliki gaya kemagnetan dan gaya tarik bumi. Maka, kalau kita bergerak-gerak di sebuah medan gaya seperti ini, akan muncul energi yang memberikan kekuatan kepada kita. Bergerak terus secara periodik akan menghasilkan energi bagi kehidupan kita.
Karena itu, agama kita ini mengajarkan kepada umatnya agar selalu melakukan pergerakan. Karena pergerakan itulah yang menjadikan kita hidup, sampai batas umur yang ditentukan Allah untuk setiap makhluknya.
Jangan apriori dan bosan terhadap gerakan yang periodik. Karena justru pada gerakan yang periodik itulah akan muncul energi yang semakin lama semakin besar. Banyak gerakan di alam semesta ini adalah gerakan periodik. Mulai dari gerakan elektron di dalam atom, sampai pada pergerakan bumi mengelilingi matahari, atau gerakan matahari mengelilingi galaksi, atau pun gerakan galaksi mengelilingi pusat superkluster. Semua itu adalah gerakan periodik yang justru menghasilkan kekuatan kehidupan.
Orang yang malas bergerak akan mengalami masalah dalam hidupnya. Baik yang bersifat fisik untuk kesehatannya, maupun untuk mencari rezeki bagi kelangsungan hidupnya.
Penelitian kesehatan mengatakan, bahwa orang yang tidak bergerak selama seminggu hanya tidur-tiduran atau bermalas-malasan massa ototnya akan berkurang 5 persen. Ini menunjukkan kesehatannya akan terus menerus mengalami penurunan.
Demikian juga dalam bisnis. Orang yang tidak pernah melakukan 'pergerakan' untuk mengembangkan rezekinya, bisnisnya dipastikan akan mengalami penurunan terus. Dan akhirnya bangkrut. Hidup adalah bergerak. Bagi mereka yang tidak mau bergerak, dia akan mati.
Lihatlah burung. Meskipun dia tidak tahu akan dapat rezeki atau tidak pada hari ini, dia tetap terbang untuk berusaha menyambung hidupnya. Dan karena itu, Allah lantas memberinya rezeki.
Demikian pula otak dan akal kita. Jika tidak pernah dipakai, bukannya bertambah awet, melainkan justru bertambah tumpul. Kita harus terus menerus mengembangkan kemampuan otak serta melakukan daya-daya kreasi tanpa henti, agar akal dan otak kita terus hidup dan semakin bertambah kualitasnya. Jilka pergerakan itu berhenti, maka otak kita pun mati.
Sama juga dengan proses keagamaan kita. Lakukanlah pergerakan terus menerus untuk mendekat kepada Allah. Karena jika kita berhenti, maka selesailah perjalanan keagamaan kita janganlah beragama dengan kualitas yang sama terus, antara hari ini dan hari esok. Itu menunjukkan bahwa proses beragama kita telah mati.
Rasulullah sendiri mengajarkan kepada kita, bahwa beragama yang baik adalah jika hari ini kita lebih baik dari hari kemarin, dan hari esok kita lebih baik dari hari ini. Grafiknya terus meningkat. Sehingga. Insya Allah kita akan kembali kepadaNya dalam keadaan yang khusnul khotimah. Amiin...
0 comments:
Post a Comment