Sunday, May 20, 2007

Industri Tangis Menangis

Kini sudah mulai muncul industri tangis menangis. Ada yang membisniskan tangis untuk ritual kematian. Ada juga tangis beneran ketika rakyat kelaparan dan bencana dibiarkan oleh para elit penguasa, seperti yang terjadi di Pasar Besar Malang (PBM) pasca kebakaran Senin, 3 Maret 2003. Ada lagi sungai yang dipenuhi air mata buaya, agar tangisnya menjadi komoditas politik. Ada tangisan para penjahat di sudut penjara karena menyesal. Dan bahkan ada sejuta tangisan yang masih tak terhingga macamnya.

Bangsa kita diselimuti oleh kriminal, syahwat, dan air mata. Lalu, ironisnya, muncul industri tangis atas nama dzikir nasional. Lihat saja, suasana teaterikal sehari sebelum 1 Muharam lalu atau pas saat Matahari Dept. Store ludes terbakar dan menghanguskan kios milik orang kecil. Semuanya diekspos di sebuah TV swasta.

Bahkan, kemudian muncul gerakan ritual tangis di mana-mana dengan metode psikoterapi yang mengejutkan syaraf-syaraf tangis. Lalu nafsu tangis memaksa seseorang untuk menekan dada agar air mata keluar, membelah pipi dengan senggukan-senggukan, kemudian seakan-akan senggukan itu adalah puncak spiritual.

Tangis dalam dunia sufi adalah akibat, bukan rekayasa. Tangis yang mulia adalah kelembutan dan keharuan jiwa. Dan itu pun muncul karena dua hal. Kalau tidak karena cinta dan kasih sayang, bisa karena penyesalan. Tetapi penyesalan tidak harus dieksploitir pula, karena bisa timbul nafsu penyesalan.

Silakan Anda menangis jika tangisan itu bukan tangisan semu. Beda antara tangis semu dengan tangis yang sesungguhnya. Seperti beda antara bumi dan langit. Ketika Anda berusaha menangis melalui prosesi ritual dramatis yang diusahakan melalui gerak dan retorika, pastilah hasilnya tangisan semua. Penuh dengan riya' dan emosi kekanak-kanakan.

Sedangkan tangis yang hakiki adalah tangis keharuan air mata yang muncul dari telaga sirrul asrar (rahasia hakikat batin). Karena kefanaan hamba di depan Allah. Air mata yang menurut Ibnu Araby menjadi bahan utama terciptanya jagad semesta.

Anda sedang menonton sinetron? Film di layar lebar? Dengan kisah emosional yang mengharukan, lalu salah satu penonton basah pipinya dengan senggukan dada. Tiba-tiba seluruh gedung menumpahkan air matanya. Apakah itu pertanda Anda sedang menangisi puncak spiritual? Sekali pun yang Anda hadirkan adalah dimensi Ketuhanan?

Memang, bangsa kita hari ini sedikit sekali yang menangis terhadap nasib kebangsaan dan ummat. Termasuk para elit, pejabat, dan tokohnya sudah tidak ada lagi yang menangis. Kalau yang ini memang tidak mampu menangis - bahkan juga Anda - karena hati telah mengeras bagai batu. Hatinya membatu, otaknya tumpul, dan nafsunya liar.

Tetapi sangat menyedihkan kalau tangisan itu dijadikan industri publik dalam bungkus ritual. Lebih ironis lagi.

Kesimpulannya, Anda jangan terpesona dan terbengong-bengong dengan tangisan. Kecuali memang tangisan itu adalah anugerah Ilahi. Bukan "ditangis-tangiskan" seperti ketoprak dan sinetron di TV. Sebab rekayasa tangis itu akan memunculkan refleksi bahwa Anda merasa bisa menangis, lalu Anda merasa paling menyesal, paling berhamba kepada Tuhan, paling basah hatinya, paling hebat jiwanya.

Dengan kondisi bersamaan, mereka yang tidak menangis di ritual itu dianggap sebagai orang yang hatinya keras membatu. Bisa jadi justru yang tidak menangis itu, malah diselamatkan Allah dari drama air mata profanika. Masya Allah!

Artikel Bersangkutan

0 comments:

 
Indonesia dulu dikenal sebagai bangsa yang toleran dan penuh sikap tenggang rasa. Namun, kini penilaian tersebut tidak dapat diamini begitu saja, karena semakin besarnya keragu-raguan dalam hal ini. Kenyataan yang ada menunjukkan, hak-hak kaum minoritas tidak dipertahankan pemerintah, bahkan hingga terjadi proses salah paham yang sangat jauh.
free counters

Blog Archive

Seseorang yang mandiri adalah seseorang yang berhasil membangun nilai dirinya sedemikian sehingga mampu menempatkan perannya dalam alam kehidupan kemanusiaannya dengan penuh manfaat. Kemandirian seseorang dapat terukur misalnya dengan sejauh mana kehadiran dirinya memberikan manfaat kearah kesempurnaan dalam sistemnya yang lebih luas. Salam Kenal Dari Miztalie Buat Shobat Semua.
The Republic of Indonesian Blogger | Garuda di DadakuTopOfBlogs Internet Users Handbook, 2012, 2nd Ed. Avoid the scams while doing business online

Kolom blog tutorial Back Link PickMe Back Link review http://miztalie-poke.blogspot.com on alexa.comblog-indonesia.com

You need install flash player to listen us, click here to download
My Popularity (by popuri.us)

friends

Meta Tag Vs miztalie Poke | Template Ireng Manis © 2010 Free Template Ajah. Distribution by Automotive Cars. Supported by google and Mozila