Seorang peneliti mengatakan bahwa ada 4 gaya yang ada di udara ketika seekor burung sedang terbang. Keempat gaya itu adalah gaya hambat udara, gaya angkat, gaya dorong dan gaya berat.
Gaya hambat udara berasal dari tumbukan molekul-molekul udara dengan tubuh burung. Arah gaya ini selalu berlawanan dengan arah gerak burung. Semakin luas permukaan burung, semakin besar gaya hambatnya.
Gaya angkat ditimbulkan oleh kepakan sayap dan aliran udara yang lewat sayap. Ketika burung mengepakkan sayap ke bawah, burung menekan udara ke bawah, akibatnya udara akan menekan balik dan mendorong burung ke atas.
Gaya dorong dihasilkan melalui kepakan sayap yang bergerak seperti angka 8 rebah. Kepakan sayap menghasilkan suatu pusaran udara yang dapat memberikan suatu dorongan bagi burung untuk bergerak maju di udara.
Gaya berat atau dikenal sebagai gaya tarik bumi. Besarnya sangat tergantung pada massa burung dan arahnya vertical ke bawah.
Dari keempat gaya tersebut, gaya hambat udara dan gaya tarik bumi adalah gaya yang menghambat gerakan burung. Menariknya, burung pemangsa bisa memanfaatkan kedua gaya hambat tersebut. Ketika burung itu turun dengan kecepatan tinggi untuk menangkap mangsa, dia akan mengurangi gaya hambat udara dengan merampingkan tubuhnya atau menekuk sayapnya. Dengan demikian gaya tarik bumi semakin berfungsi.
Ketika sudah dekat dengan mangsanya, dia akan memperlambat gerakannya dengan memperbesar gaya hambat udara,yaitu dengan mengembangkan sayapnya. Untuk gerakan membubung, yaitu gerak naik tanpa mengepakkan sayap, dia akan memanfaatkan arus udara. Akibat pemanasan matahari, suhu udara yang dekat permukaan bumi menjadi lebih panas, udara panas ini akan naik ke atas dan menimbulkan arus udara ke atas.
Dari sini kita belajar satu hal yaitu tentang menjadikan hambatan yang ada menjadi batu loncatan untuk meraih cita-cita. Yusuf adalah teladan dalam hal ini. Sekalipun berada di rumah Potifar sebagai budak, tetapi dia bekerja dengan baik. Dia pun diberi kepercayaan oleh Potifar tetapi dia mengalami hambatan yang tidak kecil. Oleh karena fitnah isteri Potifar, Yusuf harus masuk penjara.
Untuk sementara karirnya terhambat. Alkitab tidak mencatat bahwa Yusuf menyesal karena harus mendekam di penjara. Justru di penjara inilah Yusuf belajar human management dan dia berhasil. Akhirnya, Yusuf berhasil menjadi manajer di pemerintahan Firaun.
Bila Yusuf bisa, kitapun bisa juga karena Tuhan pun akan menyertai kita, seperti Dia menyertai Yusuf.
Oleh : FANNY
0 comments:
Post a Comment