Tina, seorang gadis yang baik hati satu kali ingin memberi kejutan pada Nenek Omi yang hidup sendiri. Ia membuat sebuah kue yang enak lalu datang membawanya ke rumah si nenek.
"Oh, buat Nenek? Puji Tuhan! Terima kasih, Tina. Nenek sangat suka", kata nenek waktu menerima kue itu.
Melihat nenek Omi suka, seminggu kemudian Tina kembali membawa kue yang sama. "Terima kasih", jawab nenek singkat.
Lebih dari seminggu, komentar Nenek Omi kembali berbeda. "Tumben, kamu telat sehari,"sahutnya.
Minggu selanjutnya,"Kuemu agak kemanisan. Nenek lebih suka rasa buah daripada coklat."
Karena sibuk, minggu selanjutnya Tina tidak sempat membuat kue, dan ketika ia berangkat kerja dan melewati rumah si nenek, nenek Omi keluar dan berteriak, "Hei Tina, mana kue nenek?"
Jadi, tiap kali kamu ingin mengeluh, ingatlah kembali berkat yang kamu terima sepanjang hari itu!
Ditulis oleh: Fanda
Sumber: e-mail dari teman
"Oh, buat Nenek? Puji Tuhan! Terima kasih, Tina. Nenek sangat suka", kata nenek waktu menerima kue itu.
Melihat nenek Omi suka, seminggu kemudian Tina kembali membawa kue yang sama. "Terima kasih", jawab nenek singkat.
Lebih dari seminggu, komentar Nenek Omi kembali berbeda. "Tumben, kamu telat sehari,"sahutnya.
Minggu selanjutnya,"Kuemu agak kemanisan. Nenek lebih suka rasa buah daripada coklat."
Karena sibuk, minggu selanjutnya Tina tidak sempat membuat kue, dan ketika ia berangkat kerja dan melewati rumah si nenek, nenek Omi keluar dan berteriak, "Hei Tina, mana kue nenek?"
Saat kita melihat berkat yang sama setiap hari, kita akan tidak memperhatikannya lagi.
Ketika tidak lagi memperhatikan, kita berhenti menghargai.
Ketika tidak menghargai, kita berhenti bersyukur.
Ketika kita tidak bersyukur, kita mulai mengeluh.
Jadi, tiap kali kamu ingin mengeluh, ingatlah kembali berkat yang kamu terima sepanjang hari itu!
Ditulis oleh: Fanda
Sumber: e-mail dari teman
0 comments:
Post a Comment