Sahabatku…
Bulan Ramadhan telah tiba. Mulai terdengar di masjid-masjid lantunan ayat suci Al Quran dikumandangkan. Masyarakat berduyun-duyun mengikuti pengajian; mempelajari apa yang ada di dalam Al Quran dan As Sunnah.
Namun sangat disayangkan, jika kajian-kajian itu berputar-putar pada masalah “fikih zhahir” dari ibadah shaum Ramadhan, masalah batal tidaknya puasa kita. Padahal bukankah kita setiap tahun mendengarkannya? Bukannya tidak boleh, apalagi tidak baik. Hal itu boleh-boleh saja dilakukan selama sesuai dengan proporsinya. Anda pasti tahu ayat-ayat Al Quran yang berhubungan dengan puasa itu hanya beberapa ayat saja, yang dapat dihitung dengan jari. Sungguh sangat naif jika sekiranya bulan ini kita tidak mengkaji aspek-aspek lain di luar “fikih zhahir” itu tadi.
Ramadhan bulan jihad, lantas mengapa kita tidak menyentuh fikih jihad? Tidak mempelajari sejarah peperangan dalam Islam, tidak belajar taktik perang yang diajarkan Nabi, misalnya dalam buku Muhammad Seorang Pemimpin Militer karya Dr. Afzlur Rahman. Atau pun mengapa kita tidak belajar taktik perang dari Umar, misalnya dalam buku Hayatu Al Faruq Umar karya Dr. Muhammad Haikal?
Ramadhan bulan jihad, lantas mengapa kita tidak menyentuh fikih jihad? Tidak mempelajari sejarah peperangan dalam Islam, tidak belajar taktik perang yang diajarkan Nabi, misalnya dalam buku Muhammad Seorang Pemimpin Militer karya Dr. Afzlur Rahman. Atau pun mengapa kita tidak belajar taktik perang dari Umar, misalnya dalam buku Hayatu Al Faruq Umar karya Dr. Muhammad Haikal?
Ramadhan bulan Al Quran, mengapa kita tidak mempelajari tema-tema tentang sains dan teknologi, yang mana kita dapat mentafakuri kebesaran Tuhan? Bukankah lebih dari 700 ayat Al Quran berbicara tentang “Ilmu”? Menurut Aisyah ra, ketika ayat Al Quran yang berisi tentang tanda-tanda kekuasaan Allah yang ada di langit dan di bumi turun, Nabi Muhammad memerintahkan kepada para sahabatnya untuk banyak bertafakur.
Ramadhan disebut bulan Al Quran karena tempat diturunkannya pertama kali ayat Al Quran. Anda pasti tahu tentang hal ini, jika ayat-ayat itu berkaitan langsung dengan “ilmu pengetahuan” (lihat Al Alaq: 1-5).
Jika ada yang bertanya: bukankah kita juga mempelajari ilmu pengetahuan di bulan selain bulan Ramadhan? Ya, betul. Tetapi di bulan ini; setiap tarikan nafas, setiap detik sangatlah bermakna, karena ibadah yang kita lakukan akan mendapatkan pahala yang berlipat ganda. Oleh karena itu, jika pada bulan lain kita baru bisa menyelesaikan satu buku dalam satu bulan, maka di bulan Ramadhan ini kita bisa membacanya jauh lebih banyak, jauh lebih intens, dan jauh lebih fokus. Jangan sampai ada sedikitpun waktu yang tersia-sia. Jangan sampai ada waktu yang terbuang percuma.
Jika Anda sering berhubungan dengan internet, Anda bisa menggunakan waktu Anda untuk saling berkirim tausiyah melalui email kepada teman-teman Anda. Atau pun Anda bisa saling bersilaturahim. Atau mereka yang bekerja di depan komputer, yang tidak ada waktu yang cukup untuk membaca Al Quran, bukankah kita bisa mendengarkannya melalui mp3? Anda bisa menggunakan setiap desain teknologi ini untuk beribadah kepada Allah. Tidak ada alasan bagi Anda untuk tidak beribadah!
Jika saja Rasulullah SAW dan para sahabatnya berjihad (berperang) pada bulan Ramadhan ini, kita bisa berjihad dalam bentuknya yang lain, misalnya dengan menulis, banyak berderma, dan banyak membaca.
chandra
Ramadhan disebut bulan Al Quran karena tempat diturunkannya pertama kali ayat Al Quran. Anda pasti tahu tentang hal ini, jika ayat-ayat itu berkaitan langsung dengan “ilmu pengetahuan” (lihat Al Alaq: 1-5).
Jika ada yang bertanya: bukankah kita juga mempelajari ilmu pengetahuan di bulan selain bulan Ramadhan? Ya, betul. Tetapi di bulan ini; setiap tarikan nafas, setiap detik sangatlah bermakna, karena ibadah yang kita lakukan akan mendapatkan pahala yang berlipat ganda. Oleh karena itu, jika pada bulan lain kita baru bisa menyelesaikan satu buku dalam satu bulan, maka di bulan Ramadhan ini kita bisa membacanya jauh lebih banyak, jauh lebih intens, dan jauh lebih fokus. Jangan sampai ada sedikitpun waktu yang tersia-sia. Jangan sampai ada waktu yang terbuang percuma.
Jika Anda sering berhubungan dengan internet, Anda bisa menggunakan waktu Anda untuk saling berkirim tausiyah melalui email kepada teman-teman Anda. Atau pun Anda bisa saling bersilaturahim. Atau mereka yang bekerja di depan komputer, yang tidak ada waktu yang cukup untuk membaca Al Quran, bukankah kita bisa mendengarkannya melalui mp3? Anda bisa menggunakan setiap desain teknologi ini untuk beribadah kepada Allah. Tidak ada alasan bagi Anda untuk tidak beribadah!
Jika saja Rasulullah SAW dan para sahabatnya berjihad (berperang) pada bulan Ramadhan ini, kita bisa berjihad dalam bentuknya yang lain, misalnya dengan menulis, banyak berderma, dan banyak membaca.
chandra
0 comments:
Post a Comment