30/01/2007 | Yayasan Kesehatan Payudara Jakarta
Kanker Payudara merupakan penyakit paling mematikan bagi wanita. Menurut WHO, 8-9% wanita akan mengalami kanker payudara. Hal ini yang menjadikan kanker payudara sebagai kanker yang paling banyak ditemui pada wanita.
Kanker payudara merupakan penyebab utama kematian pada wanita akibat kanker. Padahal kalau diketahui sejak dini, penyakit ini bisa diobati. Pelajari semua hal tentang kanker payudara termasuk pencegahan dan diagnosanya agar terhindar dari penyakit ini.
Diusahakan untuk melakukan diagnosis dini karena kanker payudara lebih mudah diobati dan bisa disembhan jika masih pada stadium dini. SADARI, pemeriksan payudara secara klinis dan mammografi sebagai prosedur penyaringan merupakan 3 alat untuk mendeteksi kanker secara dini.
Diusahakan untuk melakukan diagnosis dini karena kanker payudara lebih mudah diobati dan bisa disembhan jika masih pada stadium dini. SADARI, pemeriksan payudara secara klinis dan mammografi sebagai prosedur penyaringan merupakan 3 alat untuk mendeteksi kanker secara dini.
Kanker Payudara
Ketika sejumlah sel di dalam payudara tumbuh dan berkembang dengan tidak terkendali, inilah yang disebut kanker payudara. Sel-sel tersebut dapat menyerang jaringan sekitar dan menyebar ke seluruh tubuh. Kumpulan besar dari jaringan yang tidak terkontrol ini disebut tumor atau benjolan.
Akan tetapi, tidak semua tumor merupakan kanker karena sifatnya yang tidak menyebar atau mengancam nyawa. Tumor ini disebut tumor jinak. Tumor yang dapat menyebar ke seluruh tubuh atau menyerang jaringan sekitar disebut kanker atau tumor ganas. Teorinya, setiap jenis jaringan pada payudara dapat membentuk kanker, biasanya timbul pada saluran atau kelenjar susu.
Payudara terdiri dari kumpulan kelenjar dan jaringan lemak yang terletak di antara kulit dan tulang dada. Kelenjar di dalam payudara akan menghasilkan susu setelah seorang perempuan melahirkan.
Kelenjar-kelenjar susu disebut lobule yang membentuk lobe atau kantung penghasil susu. Terdapat 15 sampai 20 kantung penghasil susu pada setiap payudara, yang dihubungkan dengan saluran susu yang terkumpul di dalam puting.
Sisa bagian dalam payudara terdiri dari jaringan lemak dan jaringan berserat yang saling berhubungan, yang mengikat payudara dan mempengaruhi bentuk dan ukuran. Terdapat juga pembuluh darah dan kelenjar getah bening pada payudara.
Ketika sejumlah sel di dalam payudara tumbuh dan berkembang dengan tidak terkendali, inilah yang disebut kanker payudara. Sel-sel tersebut dapat menyerang jaringan sekitar dan menyebar ke seluruh tubuh. Kumpulan besar dari jaringan yang tidak terkontrol ini disebut tumor atau benjolan.
Akan tetapi, tidak semua tumor merupakan kanker karena sifatnya yang tidak menyebar atau mengancam nyawa. Tumor ini disebut tumor jinak. Tumor yang dapat menyebar ke seluruh tubuh atau menyerang jaringan sekitar disebut kanker atau tumor ganas. Teorinya, setiap jenis jaringan pada payudara dapat membentuk kanker, biasanya timbul pada saluran atau kelenjar susu.
Payudara terdiri dari kumpulan kelenjar dan jaringan lemak yang terletak di antara kulit dan tulang dada. Kelenjar di dalam payudara akan menghasilkan susu setelah seorang perempuan melahirkan.
Kelenjar-kelenjar susu disebut lobule yang membentuk lobe atau kantung penghasil susu. Terdapat 15 sampai 20 kantung penghasil susu pada setiap payudara, yang dihubungkan dengan saluran susu yang terkumpul di dalam puting.
Sisa bagian dalam payudara terdiri dari jaringan lemak dan jaringan berserat yang saling berhubungan, yang mengikat payudara dan mempengaruhi bentuk dan ukuran. Terdapat juga pembuluh darah dan kelenjar getah bening pada payudara.
Gejala-gejala Kanker Payudara
Pada tahap awal kanker payudara, biasanya kita tidak merasakan sakit atau tidak ada tanda-tandanya sama sekali. Namun, ketika tumor semakin membesar, ada benjolan yang tidak hilang atau permanen, biasanya tidak sakit dan terasa keras bila disentuh atau penebalan pada kulit payudara atau di sekitar ketiak.
Gejala lainnya, antara lain :
* Perubahan ukuran atau bentuk payudara.
* Kerutan pada kulit payudara.
* Keluarnya cairan dari payudara, umumnya berupa darah.
* Pembengkakan atau adanya tarikan pada puting susu.
Segera periksakan ke dokter jika terdapat gejala tersebut. Jangan menunda lebih lama lagi karena jika terlambat kanker payudara sulit disembuhkan.
Bagaimana saya dapat mencegah kanker payudara?
Faktor-faktor berisiko yang paling penting dalam perkembangan kanker payudara tidak dapat dikendalikan oleh individu. Ada beberapa faktor yang dikaitkan dengan peningkatan risiko, tetapi hal itu masih tidak jelas. Berbeda dengan kanker paru-paru yang berkaitan erat dengan tembakau.
Hanya sedikit faktor berisiko yang dapat dilakukan untuk menghindari kanker payudara, seperti: hindari melakukan terapi penggantian hormon untuk jangka panjang, memiliki anak sebelum usia 30 tahun, menyusui, menghindari kelebihan berat badan dengan melakukan olahraga dan diet yang tepat, membatasi konsumsi alkohol .
Untuk perempuan dengan risiko tinggi, risiko berkembangnya kanker dapat diturunkan menjadi 50% dengan meminum obat yang disebut Tamoxifen selama 5 tahun. Tamoxifen memiliki efek samping, seperti gangguan vaginal, yang tidak berbahaya dan beberapa efek samping yang tidak biasa yang dapat mengancam nyawa seperti: penggumpalan darah, pulmonory umbolus, stroke, dan kanker uterin.
Tamoxifen tidak umum digunakan untuk pencegahan, tetapi dapat berguna untuk beberapa kasus. Ada data yang menyebutkan bahwa vitamin A, vitamin C, dan vitamin E dapat melindungi dari kanker payudara, tetapi masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk membuktikan hal itu.
Saat ini, yang paling penting untuk setiap perempuan untuk menurunkan risiko kematian akibat kanker payudara adalah melakukan skrining mamogram secara reguler, mengetahui bagaimana cara melakukan pemeriksaan payudara sendiri, dan memeriksakan diri ke dokter secara rutin.
Pada tahap awal kanker payudara, biasanya kita tidak merasakan sakit atau tidak ada tanda-tandanya sama sekali. Namun, ketika tumor semakin membesar, ada benjolan yang tidak hilang atau permanen, biasanya tidak sakit dan terasa keras bila disentuh atau penebalan pada kulit payudara atau di sekitar ketiak.
Gejala lainnya, antara lain :
* Perubahan ukuran atau bentuk payudara.
* Kerutan pada kulit payudara.
* Keluarnya cairan dari payudara, umumnya berupa darah.
* Pembengkakan atau adanya tarikan pada puting susu.
Segera periksakan ke dokter jika terdapat gejala tersebut. Jangan menunda lebih lama lagi karena jika terlambat kanker payudara sulit disembuhkan.
Bagaimana saya dapat mencegah kanker payudara?
Faktor-faktor berisiko yang paling penting dalam perkembangan kanker payudara tidak dapat dikendalikan oleh individu. Ada beberapa faktor yang dikaitkan dengan peningkatan risiko, tetapi hal itu masih tidak jelas. Berbeda dengan kanker paru-paru yang berkaitan erat dengan tembakau.
Hanya sedikit faktor berisiko yang dapat dilakukan untuk menghindari kanker payudara, seperti: hindari melakukan terapi penggantian hormon untuk jangka panjang, memiliki anak sebelum usia 30 tahun, menyusui, menghindari kelebihan berat badan dengan melakukan olahraga dan diet yang tepat, membatasi konsumsi alkohol .
Untuk perempuan dengan risiko tinggi, risiko berkembangnya kanker dapat diturunkan menjadi 50% dengan meminum obat yang disebut Tamoxifen selama 5 tahun. Tamoxifen memiliki efek samping, seperti gangguan vaginal, yang tidak berbahaya dan beberapa efek samping yang tidak biasa yang dapat mengancam nyawa seperti: penggumpalan darah, pulmonory umbolus, stroke, dan kanker uterin.
Tamoxifen tidak umum digunakan untuk pencegahan, tetapi dapat berguna untuk beberapa kasus. Ada data yang menyebutkan bahwa vitamin A, vitamin C, dan vitamin E dapat melindungi dari kanker payudara, tetapi masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk membuktikan hal itu.
Saat ini, yang paling penting untuk setiap perempuan untuk menurunkan risiko kematian akibat kanker payudara adalah melakukan skrining mamogram secara reguler, mengetahui bagaimana cara melakukan pemeriksaan payudara sendiri, dan memeriksakan diri ke dokter secara rutin.
0 comments:
Post a Comment