Tidak ada ayat yang paling sering dibaca oleh setiap muslim dalam setiap hari berulang-ulang kecuali surat Al-Fatihah. Surat ini wajib dibaca paling tidak 17 kali dalam rentangan waktu yang bervariasi dari mata mulai terbuka sampai mata menginginkan tertutup.
Atau dengan kata lain dibaca ketika waktu subuh 2X, ketika hendak memulai suatu pekerjaan, dibaca 4X dalam waktu orang bersiap-siap beristirahat dari lelahnya bekerja, dibaca 4X saat orang bersiap-siap menyelesaikan pekerjaan, dibaca 3X saat menjelang malam, dan dibaca 4X saat orang akan membaringkan tubuhnya ke pembaringan untuk menghadapi hari esok.
Mengapa Allah SWT dan Rasul-Nya SAW memilihkan Al-Fatihah? Sudah tentu ini memiliki arti yang dalam dan pelajaran yang sangat berharga bagi setiap muslim karena surat tersebut merupakan penghulu dari Al-Qur’an dan merupakan inti dari ajaran Islam yang sesungguhnya. Oleh karena itu Allah SWT selalu mengingatkan dengan surat tersebut supaya ummat Islam tahu akan jalan kebenaran yang sesungguhnya yang diridhoi oleh Allah SWT di waktu-waktu yang istimewa yang dilakukan dalam perjalananan harian seseorang.
Apa makna yang begitu dalam dari surat tersebut? Pertama, Allah SWT membuka surat tersebut dengan ayat Bismillaahirrahmaanirrahiim. Ini artinya seorang muslim sudah diingatkan untuk menyebut nama Allah dan mengatasnamakan Allah ketika hendak memulai aktivitas sampai menutup matanya.
Kenapa harus demikian?, karena Allah yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Ketika mata mulai terbelalak dari tidur, itu karena kasih Allah, ketika manusia mencari rezeki dan mendapatkannya karena kasih Allah, ketika manusia mendapatkan kemuliaan-kemuliaan, dan kenikmatan-kenikmatan dalam perjalanan harinya semuanya karena kasih Allah SWT.
Setelah Allah SWT mendahulukan sifat kasih-Nya, Allah SWT mendeklarasikan sifatnya yang lain yaitu Maha Penyayang. Allah akan memilih diantara hamba-hamba-Nya sesuai dengan tingkat ketaatannya dan perbuatannya pada-Nya. Allah SWT sudah memberikan segala-Nya kepada manusia mulai dari rezeki, petunjuk melalui para Nabi dan kitab-kitab-Nya, lalu Allah SWT akan memilih siapa diantara mereka yang mengikuti petunjuk-Nya.
Lalu setelah Allah SWT memperkenalkan sifat Rahman dan Rahim-Nya. Allah mengingatkan kita kembali untuk memuji Allah SWT. Memuji akan kebesarannya sebagai penguasa Alam semesta ini yang mengatur semuanya berjalan rapi termasuk nikmat, kemegahan, rezeki, dan kemuliaan-kemuliaan pada diri hambanya.
Atas semua yang telah didapatkannya itu, Allah mengingatkan kembali ,"Akulah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang".
Kedua, Allah SWT menyatakan bahwa Aku yang mengusai hari Pembalasan. Untuk membuktikan sifat Maha Penyayangnya Allah, Allah SWT memberikan satu step kehidupan lain dari kehidupan fana menuju kehidupan abadi.
Barangsiapa yang mengikuti petunjuk-Nya maka ia akan mendapatkan kasih dan sayang Allah SWT. Dan barangsiapa yang meninggalkan petunjuknya ia hanya mendapatkan kasih Allah SWT di dunia ini saja.
Dengan demikian orang-orang yang beriman ia mendapatkan dua keuntungan sekaligus di dunia dan akhirat. Tapi orang-orang kafir hanya mendapatkan keuntungan di dunia ini saja.
Oleh karena itu Allah SWT menegaskan " hanya kepadakulah kamu meminta dan hanya kepadakulah kamu memohon pertolongan. Yang bisa memberikan sesuatu dan memberikan pertolongan hanyalah Allah SWT dan jangan bersandarkan kepada sesuatu yang fana.
Kemegahan dunia, kesuperpoweran dunia dan kejayaan suatu bangsa adalah tempat sandaran yang lapuk laksana kayu yang dimakan rayap. Lama kelamaan ia akan hancur ditelan masa.
Sudah banyak contoh kejayaan dan kehebatan umat manusia di dunia ini tapi semuanya hanya tinggal sejarah dan kenang-kenangan. Betapa hebatnya Romawi dan Persia tapi ia bisa ditaklukkan dengan izin Allah. Betapa hebat dan megahnya kekuasaan ummat Islam tapi karena mereka meninggalkan Islam dan dengan izin Allah semuanya hanya tinggal kenangan belaka. Betapa hebat dan gagahnya Uni soviet tapi bisa ditaklukkan oleh bangsa yang 'lugu' dan miskin di Afghanistan.
Ketiga, jalan yang lurus hanya milik Allah SWT dan Allah yang memberikan. Setelah kita memahami bahwa Allah tempat meminta dan memohon pertolongan, maka mintalah kepada Allah agar diberikan jalan yang lurus dan memohon pertolongan untuk mendapatkannya.
Diwajibkan membaca surat ini berulang-ulang adalah salah satu bukti bahwa tidak mudah untuk mendapatkan jalan yang lurus. Oleh karena itu Allah SWT tidak ingin menghukum hambanya sebelum peringatan, rahmat, dan petunjuk jalan yang benar, Allah berikan terlebih dahulu.
Jadi ada sesuatu yang krusial dan sangat penting dalam kehidupan manusia sehingga Allah SWT memerintahkan untuk mengulang-ulang surat ini. Allah SWT tidak menginginkan hamba-Nya tersesat dan jauh dari petunjuknya. Karena sifat dasar manusia adalah cenderung menuju kesesatan dan kesombongan.
Jadi ada sesuatu yang krusial dan sangat penting dalam kehidupan manusia sehingga Allah SWT memerintahkan untuk mengulang-ulang surat ini. Allah SWT tidak menginginkan hamba-Nya tersesat dan jauh dari petunjuknya. Karena sifat dasar manusia adalah cenderung menuju kesesatan dan kesombongan.
Keempat, Apa jalan yang lurus itu? Allah SWT menjawab," Jalan yang lurus itu adalah jalan orang-orang yang telah dianugerahkan ni’mat kepada mereka bukan jalan mereka yang dimurkai (Yahudi) dan bukan pula jalan mereka yang sesat (Nasrani)".
Allah SWT dengan jelas menunjuk orang-orang yang ia murkai dan sesat yaitu Yahudi dan Nasrani. Karena mereka yang paling keras permusuhannya dengan ajaran Islam. Mereka yang telah menutup ayat akan datangnya seorang Rasul pembawa khabar gembira (Muhammad SAW) dari kitab Taurat dan Injil untuk menentang Rasul Allah. Mereka yang senantiasa memiliki agenda tersembunyi untuk memerangi Islam dan menjauhkan umatnya dari Al-Qur’an dan dari orang-orang yang telah diberikan nikmat.
Tapi apa yang terjadi pada saat ini. Seakan-akan surat yang kita baca berulang-ulang tersebut tanpa makna sama sekali. Masih banyak muslim yang bergandengan tangan dengan apa yang Allah katakan tersebut hanya untuk mendapatkan keuntungan ekonomi dan bertahannya tahta.
Allah tidak malu menyatakan mereka sesat. Tapi umat Islam semakin jauh dari permintaannya untuk mendapatkan jalan yang lurus. Akhirnya sholat hanya tinggal sholat tanpa bisa memetik makna dari sholat itu sendiri. Itulah realita umat Islam pada saat ini. Sungguh memprihatinkan. Merasa mendapatkan jalan yang lurus, tapi sesungguhnya kesesatan yang didapat. Semuanya hanya ritualitas-ritualitas belaka tanpa memberikan dampak sedikit pun terhadap kehidupan dunia ini selain kehinaan.
Suharso
Department of Applied Chemistry Curtin University of Technology
Department of Applied Chemistry Curtin University of Technology
0 comments:
Post a Comment