HEBAT nian semangat para wakil rakyat meningkatkan kapasitas diri agar terhormat. Begitu hebatnya sampai halangan apa pun dilabrak dengan nafsu menggebu. Aturan formal dan kepatutan tidak lagi mempan mengekang. Salah satu libido yang sulit dikekang adalah studi banding ke luar negeri.
Semakin dikritik, semakin menjadi-jadi. Tidak ada satu kekuatan apa pun di dalam negeri sekarang yang mampu mencegah anggota DPR memaksakan keinginan menjadi kebutuhan.
Pada masa reses kali ini, tiga komisi dan satu alat kelengkapan DPR, yaitu Badan Urusan Rumah Tangga (BURT), melakukan studi banding ke delapan negara. Biaya Rp12 miliar tidak menjadi masalah. Yang hendak distudibandingkan macam-macam. Dari soal belajar menaati konstitusi sampai melihat museum dan pembangunan sarana olahraga serta bagaimana mengentaskan rakyat dari kemiskinan. Itulah alasan yang dicari-cari untuk menghabiskan anggaran.
Ini memang studi banding akal-akalan. Bayangkan, sebuah rombongan (Komisi I) dalam satu kali perjalanan mampu studi banding di lima negara sekaligus. Ini adalah akal-akalan yang terlalu gampang untuk diketahui publik.
Jangan dikira rakyat mudah dikibuli.
Semakin sulit mencari penjelasan yang masuk akal tentang sejumlah kebijakan DPR sekarang ini. Tidak hanya soal studi banding, tetapi juga pembangunan gedung baru supermewah senilai Rp1,8 triliun yang sarat dengan sandiwara cari untung.
Rakyat rupanya harus menerima kenyataan bahwa sudah menjadi risiko yang dipikul ketika mereka memilih wakil-wakil. Salah satu yang harus diterima sebagai konsekuensi demokrasi di Indonesia adalah rakyat harus membiayai kerakusan para wakil mereka.
Sebuah sumber melansir rincian anggaran dan Komisi-Komisi DPR yang pelesiran ke luar negeri. Berikut ini rincian uang rakyat yang dihabiskan wakil rakyat yang terhormat tersebut:
Komisi I DPR:
Pelesiran awal Mei ke AS dengan menghabiskan total uang rakyat Rp 1.405.548.500.
Pelesiran 16 – 22 April 2011 ke Turki dana yang dipakai senilai Rp. 879.908.000.
Pelesiran ke Rusia Rp1.286.713.750.
Pelesiran pada 14 April -20 April 2011 dan ke Perancis Rp. 944.593.250.
Pelesiran ke Spanyol Rp 1.201.826.500
Komisi XI DPR:
Pada 24 April – 30 April 2011 Spanyol Rp 1.320.374.500.
Komisi VIII DPR
17 – 24 April 2011 ke China Rp. 668.730.500. Ke Australia Rp 811.800.250.
BURT DPR:
1Mei – 7 Mei 2011 ke Inggris dana total Rp 1.574.638.500 dan ke AS biaya Rp 1.966.986.500.
Rombongan Ketua DPR:
Pada 1 Mei – 6 Mei 2011 ke Irak dengan biaya Rp 618.993.250.
Komisi III DPR:
Jadwal kunjungan 25 April – 1 Mei lalu ke Jerman total biaya Rp 1.222.130.250.
Belum lagi ditambah dengan kengototan mereka membangun gedung kembar supermewah yang jelas jelas menghamburkan uang rakyat, rasanya sangat mungkin jika pemilu depan pemenangnya bisa dipastikan dari golongan orang orang yang Insya Allah dari golongan cerdik pandai...............GOLPUT.
0 comments:
Post a Comment