Saturday, March 10, 2007

Tempat Kita Hidup dan Mati

Ada suatu ayat di dalam al,Qur'an yang sangat menarik untuk kita cermati, dalam menjelaskan fase-fase kehidupan manusia. Ayat tersebut ada di dalam QS. Al A'raaf (7) : 25
"Katakanlah : di Bumi itulah kalian hidup, dan di Bumi itu kalian mati, dan dari Bumi itu pula kalian akan dibangkitkan"

Firman Allah di atas menggambarkan secara sangat jelas kepada kita bahwa kehidupan manusia sejak dilahirkan, kemudian dimatikan, dan akhirnya dibangkitkan kembali, semuanya terjadi di muka Bumi. Tidak beranjak dari Bumi ini. Bumi rupanya memang didesain oleh Allah, Sang Khaliq, sebagai tempat terjadinya drama kehidupan manusia. Sejak Nabi Adam diciptakan di Surga, sampai kini, dan kemudian nanti terjadi Kiamat, manusia akan menjalaninya di permukaan planet Bumi.

Padahal kita tahu, bahwa alam semesta ini bukan hanya terdiri dari planet Bumi saja. Tetapi juga Langit. Kita semua juga tahu bahwa langit adalah ruangan tak berhingga yang berisi benda-benda angkasa dalam jumlah yang sangat besar. Ada bertriliun-triliun planet dan meteor, juga ada triliunan bintang dan Matahari, ada miliaran galaksi, ada jutaan superkluster, dan berbagai benda langit lainnya.

Namun demikian, Allah telah memilih salah satu planet di alam Semesta yang bernama Bumi untuk tempat berlangsungnya kehidupan manusia. Dan bukan hanya itu, menurut ayat tersebut, manusia juga akan mengalami kematiannya di muka Bumi. Dan akhirnya, suatu ketika, akan dibangkitkan atau dihidupkan kembali di muka Bumi ini pula, untuk menjalani kehidupan berikutnya.

Ayat ini membawa konsekuensi yang sangat besar terhadap berbagai pemahaman yang terlanjur kita yakini selama ini. Di antaranya adalah tentang penciptaan manusia pertama, yaitu Adam; dan tentang keberadaan 'kehidupan Akhirat'.

Kalau memang drama kehidupan manusia ini digelar di Bumi sejak Nabi Adam sampai dengan kehidupan kedua kita nanti, maka berarti kita digiring pada pemahaman bahwa Nabi Adam itu diciptakan di Bumi? Padahal Nabi Adam kan diciptakan di 'Surga'. Lantas dimanakah Surga tersebut berada? Apakah berarti bahwa Surga itu juga di Bumi? Ini sebuah pertanyaan yang sangat mendasar, sekaligus 'membingungkan'. Atau setidak-tidaknya membuat kita ragu.

Pertanyaan berikutnya, yang juga muncul sebagai konsekuensi pemahaman ayat tersebut adalah : berarti kehidupan kedua kita juga bakal terjadi di Bumi? Benarkah Akhirat akan terjadi di Bumi?

Artikel Bersangkutan

0 comments:

 
Indonesia dulu dikenal sebagai bangsa yang toleran dan penuh sikap tenggang rasa. Namun, kini penilaian tersebut tidak dapat diamini begitu saja, karena semakin besarnya keragu-raguan dalam hal ini. Kenyataan yang ada menunjukkan, hak-hak kaum minoritas tidak dipertahankan pemerintah, bahkan hingga terjadi proses salah paham yang sangat jauh.
free counters

Blog Archive

Seseorang yang mandiri adalah seseorang yang berhasil membangun nilai dirinya sedemikian sehingga mampu menempatkan perannya dalam alam kehidupan kemanusiaannya dengan penuh manfaat. Kemandirian seseorang dapat terukur misalnya dengan sejauh mana kehadiran dirinya memberikan manfaat kearah kesempurnaan dalam sistemnya yang lebih luas. Salam Kenal Dari Miztalie Buat Shobat Semua.
The Republic of Indonesian Blogger | Garuda di DadakuTopOfBlogs Internet Users Handbook, 2012, 2nd Ed. Avoid the scams while doing business online

Kolom blog tutorial Back Link PickMe Back Link review http://miztalie-poke.blogspot.com on alexa.comblog-indonesia.com

You need install flash player to listen us, click here to download
My Popularity (by popuri.us)

friends

Meta Tag Vs miztalie Poke | Template Ireng Manis © 2010 Free Template Ajah. Distribution by Automotive Cars. Supported by google and Mozila