Saturday, May 5, 2007

Penyesalan Atas Kemusrikan

Assalamualaikum Warahmatullahi wabarakatuh. Saya ingin bimbingan dan nasihatnya. Saya seorang wanita muslim dari keluarga yang alhamdulillah cukup taat. Kedua orangtua saya selalu mendidik kami menjadi muslim, untuk selalu menegakkan shalat dan meneladani Rasulullah (saw).


Setelah menginjak dewasa, saya merasa, ada pergulatan batin. Saya berusaha menjaga hati dan akidah ketauhidan. Namun saya pernah salah ucap mengenai keimanan yang secara tidak sengaja menyentuh kemusyrikan. Saya merasa terpukul dan sangat menyesal atas perbuatan itu, saya merasa amat bersalah karenanya.


Maka saya sering mengucapkan kalimah Syahadatain dan istigfar. Namun, hal itu masih membuat hati saya tersiksa, khususnya tatkala teringat kejadian tersebut. Seakan-akan saya merasa tertekan karena diteror. Apakah saya ini masih tetap sebagai seorang muslimah atau bukan di hadapan Allah (Swt)? Saya mohon bimbingan. Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Ferozah

Jawaban:

Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh. Saya salut pada Ibu Ferozah, yang menyesali perbuatan di masa lalu, dan sering membaca kalimah syahadat dan istigfar, agar kejadian itu tidak terulang lagi. Walau demikian, penyesalan itu tidak harus selama-lamanya. Lebih baik dijadikan pelajaran, supaya tidak terulang kembali. Kalau penyesalan itu berlarut-larut, nanti akan berakibat pada penyiksaan diri sendiri yang tidak berujung.


Menyesallah karena kebodohan kita kala itu. Ya, semua itu semata-mata karena kekurangan dan kebodohan kita. Karena itu, kita semua harus selalu merasa perlu menambah pengetahuan dan wawasan, khususnya ilmu agama.


Jadikanlah pengetahuan itu sebagai bekal menuju hari esok. Dan perbuatan yang lalu adalah cambuk untuk bangkit, berjuang dari kebodohan menuju penguasaan pengetahuan. Selanjutnya, dari pengetahuan menjadi pengertian, dan dari pengertian menjadi kesadaran untuk meningkatkan kepribadian kita guna memenuhi kewajiban seorang hamba kepada Tuhan-nya.

Artikel Bersangkutan

0 comments:

 
Indonesia dulu dikenal sebagai bangsa yang toleran dan penuh sikap tenggang rasa. Namun, kini penilaian tersebut tidak dapat diamini begitu saja, karena semakin besarnya keragu-raguan dalam hal ini. Kenyataan yang ada menunjukkan, hak-hak kaum minoritas tidak dipertahankan pemerintah, bahkan hingga terjadi proses salah paham yang sangat jauh.
free counters

Blog Archive

Seseorang yang mandiri adalah seseorang yang berhasil membangun nilai dirinya sedemikian sehingga mampu menempatkan perannya dalam alam kehidupan kemanusiaannya dengan penuh manfaat. Kemandirian seseorang dapat terukur misalnya dengan sejauh mana kehadiran dirinya memberikan manfaat kearah kesempurnaan dalam sistemnya yang lebih luas. Salam Kenal Dari Miztalie Buat Shobat Semua.
The Republic of Indonesian Blogger | Garuda di DadakuTopOfBlogs Internet Users Handbook, 2012, 2nd Ed. Avoid the scams while doing business online

Kolom blog tutorial Back Link PickMe Back Link review http://miztalie-poke.blogspot.com on alexa.comblog-indonesia.com

You need install flash player to listen us, click here to download
My Popularity (by popuri.us)

friends

Meta Tag Vs miztalie Poke | Template Ireng Manis © 2010 Free Template Ajah. Distribution by Automotive Cars. Supported by google and Mozila