Di sebuah kota, ada seorang pengemis yang setiap harinya duduk di depan pintu gerbang sebuah tempat ibadat. Ia meminta-minta dari orang-orang yang lewat atau yang keluar-masuk tempat ibadat itu untuk sembahyang. Hari itu si pengemis tampak sangat kelaparan.
Tak lama kemudian datanglah seorang pengusaha yang kaya raya, mengendarai mobil Mercy yang mentereng, hendak bersembahyang di tempat ibadat itu. Ia berjalan melewati si pengemis dengan langkah-langkah yang penuh gaya. Ketika ia mulai menaiki tangga menuju gedung itu bersama para pengawalnya, si pengemis memegangi kakinya. Dan sambil menengadah, si pengemis berkata, "Demi Tuhan, tolong berilah aku sedikit uang, tuan..!"
Ingin segera menghindari pengemis itu, si pengusaha berjalan terus, namun si pengemis terus-terusan mememinta uang. Pengusaha itu, di balik kaca mata hitamnya, berkata dengan dingin, "Tuhan yang akan menyediakan!". Lalu si pengusaha melanjutkan menaiki tangga ke dalam gedung.
Tak jauh dari situ, ada seorang gadis miskin yang berjualan buah di pinggir jalan. Ia melihat seluruh peristiwa itu, dan hatinya pun tergeraklah. Meski ia tak memiliki banyak uang, ia mengeluarkan koin Rp 500, dan meletakkannya ke tangan si pengemis. Pengemis itu tersenyum, lalu pergi.
Tak berapa lama kemudian, pengusaha tadi meninggalkan gedung tempat ibadat. Ia langsung menuju ke tempat di mana peristiwa dengan pengemis tadi terjadi. Tapi, di sana ia tak menemukan seorang pun kecual gadis miskin yang berjualan buah itu. Ia sudah mengeluarkan selembar uang Rp 50 ribu dari kantongnya untuk diberikan kepada si pengemis 'demi Tuhan'. Tapi ia tak dapat menemukan sosok pengemis itu di mana pun. Apa yang harus ia lakukan? Uang itu sudah terlanjur ia keluarkan untuk beramal.
Maka ia pun menyuruh pengawalnya untuk memberikannya pada si gadis penjual buah. Setelah uang diberikan, tiba-tiba si gadis berdiri lalu lari menghampiri si pengusaha sambil berteriak: "Pak...Bapak..! Tunggu sebentar!". Si pengusaha yang sudah menaiki mercy-nya terpaksa keluar lagi demi mendengar apa yang hendak dikatakan si gadis. Inilah yang ia katakan:
"Pak, amal yang kita berikan tidak mengurangi kekayaan, sebaliknya ia akan melipat-gandakannya. Tuhan berkata bahwa jika engkau memberi kepada orang yang membutuhkan, maka Aku akan memberimu 100 kali lipat. Itulah yang telah terjadi pada saya. Saya telah mendapat 100 kali lipat dari apa yang saya berikan pada pengemis yang kelaparan tadi."
-----
Dari kisah itu kita bisa belajar untuk dengan tulus berbagi dengan sesama kita. Lihatlah si gadis miskin itu. Tentu uang Rp 500 akan sangat berarti baginya, namun dengan bijaknya ia memberikan uang itu kepada pengemis yang lebih membutuhkannya. Ia tak takut rugi, karena percaya Tuhan akan memberikan gantinya berlipat-lipat. Percayakah anda?
Kami percaya! Buktinya, dengan berbagi pencerahan dan inspirasi lewat blog ini, kami berdua (Fanda dan Fanny) mendapatkan sesuatu yang berlipat-lipat. Yaitu perhatian dan persahabatan dari kalian semua. Salah satu bentuknya adalah sebentuk award yang anggun, yang kami terima dari Avior Clef, si bocah pemimpi yang suka menulis karya sastra.

Semoga award berupa koin emas itu akan selalu mengingatkan kita untuk tulus berbagi, terutama kepada yang lebih membutuhkan daripada kita! Sesuai amanat Avior Clef, award ini kami bagikan lagi kepada beberapa teman F2,
Vie_Three
Nana
Henny
Ibunda Sasha
Sari
Mohon diterima koin emas kami, dan diteruskan kepada teman-teman yang lain.
Salam,
Fanny dan Fanda
Tak lama kemudian datanglah seorang pengusaha yang kaya raya, mengendarai mobil Mercy yang mentereng, hendak bersembahyang di tempat ibadat itu. Ia berjalan melewati si pengemis dengan langkah-langkah yang penuh gaya. Ketika ia mulai menaiki tangga menuju gedung itu bersama para pengawalnya, si pengemis memegangi kakinya. Dan sambil menengadah, si pengemis berkata, "Demi Tuhan, tolong berilah aku sedikit uang, tuan..!"
Ingin segera menghindari pengemis itu, si pengusaha berjalan terus, namun si pengemis terus-terusan mememinta uang. Pengusaha itu, di balik kaca mata hitamnya, berkata dengan dingin, "Tuhan yang akan menyediakan!". Lalu si pengusaha melanjutkan menaiki tangga ke dalam gedung.
Tak jauh dari situ, ada seorang gadis miskin yang berjualan buah di pinggir jalan. Ia melihat seluruh peristiwa itu, dan hatinya pun tergeraklah. Meski ia tak memiliki banyak uang, ia mengeluarkan koin Rp 500, dan meletakkannya ke tangan si pengemis. Pengemis itu tersenyum, lalu pergi.
Tak berapa lama kemudian, pengusaha tadi meninggalkan gedung tempat ibadat. Ia langsung menuju ke tempat di mana peristiwa dengan pengemis tadi terjadi. Tapi, di sana ia tak menemukan seorang pun kecual gadis miskin yang berjualan buah itu. Ia sudah mengeluarkan selembar uang Rp 50 ribu dari kantongnya untuk diberikan kepada si pengemis 'demi Tuhan'. Tapi ia tak dapat menemukan sosok pengemis itu di mana pun. Apa yang harus ia lakukan? Uang itu sudah terlanjur ia keluarkan untuk beramal.
Maka ia pun menyuruh pengawalnya untuk memberikannya pada si gadis penjual buah. Setelah uang diberikan, tiba-tiba si gadis berdiri lalu lari menghampiri si pengusaha sambil berteriak: "Pak...Bapak..! Tunggu sebentar!". Si pengusaha yang sudah menaiki mercy-nya terpaksa keluar lagi demi mendengar apa yang hendak dikatakan si gadis. Inilah yang ia katakan:
"Pak, amal yang kita berikan tidak mengurangi kekayaan, sebaliknya ia akan melipat-gandakannya. Tuhan berkata bahwa jika engkau memberi kepada orang yang membutuhkan, maka Aku akan memberimu 100 kali lipat. Itulah yang telah terjadi pada saya. Saya telah mendapat 100 kali lipat dari apa yang saya berikan pada pengemis yang kelaparan tadi."
-----
Dari kisah itu kita bisa belajar untuk dengan tulus berbagi dengan sesama kita. Lihatlah si gadis miskin itu. Tentu uang Rp 500 akan sangat berarti baginya, namun dengan bijaknya ia memberikan uang itu kepada pengemis yang lebih membutuhkannya. Ia tak takut rugi, karena percaya Tuhan akan memberikan gantinya berlipat-lipat. Percayakah anda?
Kami percaya! Buktinya, dengan berbagi pencerahan dan inspirasi lewat blog ini, kami berdua (Fanda dan Fanny) mendapatkan sesuatu yang berlipat-lipat. Yaitu perhatian dan persahabatan dari kalian semua. Salah satu bentuknya adalah sebentuk award yang anggun, yang kami terima dari Avior Clef, si bocah pemimpi yang suka menulis karya sastra.

Semoga award berupa koin emas itu akan selalu mengingatkan kita untuk tulus berbagi, terutama kepada yang lebih membutuhkan daripada kita! Sesuai amanat Avior Clef, award ini kami bagikan lagi kepada beberapa teman F2,
Vie_Three
Nana
Henny
Ibunda Sasha
Sari
Mohon diterima koin emas kami, dan diteruskan kepada teman-teman yang lain.
Salam,
Fanny dan Fanda
0 comments:
Post a Comment