Baru-baru ini saya membaca artikel di sebuah majalah Kumpulan Cerpen tentang sebab-sebab naskah cerpen ditolak. Salah satunya adalah masalah TANDA BACA, HURUF BESAR dan SPASI/JEDA.
Wah, ketika saya baca artikel itu, saya langsung teringat akan kesalahan yang SELALU dibuat para murid yang ngirim cerpen ke blog ini. Rupanya, kesalahan penggunaan tanda baca, huruf besar dan spasi/jeda itu sering ditemui juga oleh para editor fiksi ya.
Untuk masalah tanda baca dan huruf besar sudah pernah saya ulas di artikel-artikel sebelumnya. Tapi, untuk masalah spasi/jeda akan saya bahas hari ini.
Tentunya, kalian tahu kalau dalam satu kalimat pasti ada spasi or jeda misalnya :
TUTI NAIK SEPEDA. Jarak kata TUTI dengan NAIK itu berarti spasi atau jeda. Jarak antara kata NAIK dengan SEPEDA juga ada spasi.
Nah, kalau kalian ingin cerpen kalian dimuat, perhatikan juga ya masalah spasi atau jeda. Karena menurut artikel itu, kalau ada cerpen yang penggunaan tanda baca, huruf besar dan spasi/jeda enggak bener alias ngawur, maka biasanya cerpen itu enggak akan dibaca sampai habis. Secara kerjaan editor itu kan banyak. Mereka harus menyeleksi sekian ratus cerpen yang masuk. Mungkin juga lebih.
Sayang banget kan kalau cerpen bagus kamu masuk tong sampah gara-gara penggunaan tanda baca yang ngaco. So, coba ingat lagi pelajaran Bahasa Indonesia waktu sekolah. Masa sih dilupakan begitu aja?
0 comments:
Post a Comment