Seorang sahabat datang ke rumahku bersama suaminya. Karena lama tak bertemu, kami saling berbagi cerita dan pengalaman.
“Saya sudah tidak bekerja lagi di tempat yang lama.” Ujar sahabat saya itu.
“Kenapa?” Tanya saya heran, karena setahu saya dia sudah bekerja di tempat itu selama bertahun-tahun.
“Kantor itu semakin lama semakin tidak becus managementnya. Masa, saya kerja sampai lembur sampai malam, yang lain santai-santai aja. Malah, ada yang kerjanya main game dan fesbukan. “ Keluh sahabat saya.
“Ya, itu kan biasa. Memang, banyak orang yang tidak bertanggung jawab terhadap pekerjaannya. Mereka tidak menyadari bahwa mereka masih beruntung bisa mendapatkan pekerjaan, tapi malah kerja seenaknya saja. Sementara, di tempat lain banyak orang yang menganggur dan butuh pekerjaan.” Ujar saya.
Dari percakapan itu, saya pun mengambil kesimpulan :
Memang sulit menerapkan etika kerja yang tinggi bagi orang-orang yang tidak terbiasa disiplin dan mau bertanggung jawab. Ada orang yang bekerja hanya sekedar supaya kelihatan masuk kerja atau supaya absensinya terisi dan gaji tidak dipotong. Seperti pengalaman sahabat saya tadi. Rasanya, memang tidak adil ketika kita bekerja mati-matian, sementara teman lain malas-malasan dan tak peduli dengan tugas dan tanggung jawab yang harus ia selesaikan.
Tetapi meskipun kita ada dalam situasi kerja seperti itu, tetaplah kerjakan dengan sebaik-baiknya apa yang jadi tanggung jawab kita. Kita harus yakin, jika kita setia dan tekun dalam mengerjakan tanggung jawab yang dipercayakan kepada kita, entah tanggung jawab itu besar atau kecil, maka suatu hari nanti Tuhan akan memberikan kita tanggung jawab yang lebih besar.
Tak sedikit orang yang protes ketika tidak diberikan kepercayaan yang lebih besar, tetapi mereka tidak mengevaluasi diri bagaimana kesetiaan dan integritas mereka di dalam bekerja.
By. Fanny
0 comments:
Post a Comment