Andi sangat bahagia karena isterinya Dita baru saja melahirkan seorang bayi perempuan yang cantik. Sebagai tanda syukur kepada Tuhan, Andi mengadakan kebaktian ucapan syukur di rumahnya yang sederhana.
Pada waktu yang ditentukan jemaat dari gereja pun datang ke rumah Andi. Jam 10 tepat kebaktian dimulai. Kesaksian dan sharing turut mewarnai kebaktian yang diliputi suasana akrab itu. Jam 12 siang kebaktian selesai. Setelah doa penutup dan berkat, jemaat berbincang-bincang sambil menantikan tuan rumah menjamu mereka.
Tak lama berselang, aqua gelas dihidangkan. Tanpa ragu, jemaat mulai minum karena memang sudah haus. Kemudian disusul roti dan masing-masing orang mendapatkan sebuah roti.
“Wah, makan roti begini kecil sih gak nendang.” Kata Tito, salah seorang jemaat sambil memegang perutnya yang masih lapar.
“Apalagi saya….Tadi pagi, sengaja gak sarapan. Soalnya, kan mau makan besar di rumah pak Andi.” Ujar Boyke, tersenyum penuh arti.
Tetapi setelah beberapa menit berlalu, tidak ada tanda-tanda kalau tuan rumah akan menyediakan hidangan makan siang. Semua yang hadir mulai gelisah dan saling melirik penuh arti.
Pak pendeta yang tadi membawakan khotbah pun segera berkata kepada Andi dan isterinya :
“Pak Andi, Bu Dita..terima kasih kami sudah bisa mengadakan kebaktian di rumah ini. Sekarang kami mau pulang.”
“Kami juga mengucapkan terima kasih karena sudah diperhatikan dan kami minta maaf karena tidak bisa menjamu Bapak, ibu sekalian.” Ujar Andi.
Setelah bersalaman, para tamu pun pulang. Di tengah jalan, Tito nyeletuk.
“Waduh, terpaksa mesti mampir ke warteg nih. Lapar berat soalnya.”
Teman-temannya tertawa mendengar celetukan itu. Mereka juga kelaparan, terutama yang belum sarapan atau sudah sarapan tapi hanya sedikit.
Kisah diatas merupakan salah satu contoh dari orang-orang yang berharap pada manusia.
Memang hanya masalah kecil tetapi alangkah baiknya jika kita jangan terlalu berharap pada manusia dalam segala perkara. Tetapi, berharaplah selalu pada Tuhan.
NOTE : HAL YANG TAK BISA DIPASTIKAN ADALAH KETIKA KITA MENARUH HARAPAN PADA MANUSIA.
By : Fanny
0 comments:
Post a Comment