Entah mengapa ketika membaca berita di koran tentang jumlah pengangguran yang semakin meningkat, tiba-tiba saya teringat pada Rani (bukan nama sebenarnya) salah seorang teman SMA. Ketika kami baru lulus SMA, Rani yang tidak punya biaya untuk kuliah sempat merasa bingung.
“Apa yang harus kulakukan? Aku mau kuliah tapi orang tuaku nggak bisa membiayai kuliahku. Aku mau cari kerja saja.” Ujarnya.
Sejak saat itu, Rani rajin mengirimkan surat lamaran ke berbagai perusahaan. Dia kerap kali meminjam koran Kompas dari saya. Rani juga rajin bertanya kesana kemari kepada saudara dan kenalannya apakah ada lowongan pekerjaan buat dia. Tetapi, jawaban yang dia terima sama yaitu : TIDAK ADA LOWONGAN.
Saya juga sudah membantunya mencarikan pekerjaan tapi tidak ada lowongan pekerjaan untuk orang yang baru lulus SMA tanpa pengalaman apapun. Namun, Rani tak putus asa dan terus berusaha untuk mendapatkan pekerjaan. Dia selalu mempertahankan sikap optimisnya.
Tak lama kemudian, dia mendapatkan surat balasan dari sebuah perusahaan. Rani diminta datang untuk wawancara.
Tidak banyak yang dibicarakan dalam wawancara tersebut, tetapi intinya adalah bila Rani mau bekerja di tempat itu, dia harus mau bekerja keras. Dengan senang hati, Rani pun menerima tawaran tersebut.
Ternyata, Rani diterima bekerja sebagai resepsionis dengan gaji yang sangat minim. Maklum, perusahaan tempatnya bekerja juga bukan perusahaan besar.
Awalnya, Rani merasa canggung dan kurang percaya diri dengan pekerjaannya. Kadang-kadang muncul pertanyaan di dalam hati : “Apakah memang ini jenis pekerjaan yang harus aku terima?”
Namun karena keinginannya untuk bekerja sangat kuat, maka Rani berusaha membiasakan diri dengan pekerjaannya. Jika pertanyaan itu muncul kembali di benaknya, Rani berusaha menjawab sendiri :
“Sekarang aku terima saja pekerjaan ini dengan sepenuh hati.”
Sekalipun demikian Rani tetap berharap suatu saat nanti dia bisa mendapatkan pekerjaan yang lebih baik dengan gaji yang lebih besar tentunya.
Keuletan dan kesetiaan Rani dalam menjalankan pekerjaannya membuahkan hasil beberapa tahun kemudian. Karena dia bekerja dengan jujur dan tekun, jabatannya mulai dinaikkan. Dari seorang resepsionis menjadi sekretaris seorang manajer dan kini meningkat menjadi sekretaris Direktur. Padahal, Rani tak punya latar belakang pendidikan sekretaris. Tetapi, karena dia mau belajar dan selalu berusaha keras maka kemampuannya tak kalah dengan lulusan sekolah sekretaris. Bahkan, Rani dibiayai kantornya untuk kuliah di sebuah akademi sekretaris.
Well, semua keberhasilan Rani diperoleh karena Rani tidak malas dan putus harapan. Dia menganggap pekerjaannya semula (resepsionis) sebagai ujian dan pembelajaran untuk meraih sesuatu yang lebih baik. Memang tidak ada yang sia-sia dari setiap pekerjaan yang kita lakukan dengan sepenuh hati.
UNTUK BISA SUKSES MULAILAH DARI NOL. JANGAN PILIH-PILIH PEKERJAAN. SELAMA PEKERJAAN ITU HALAL, LAKUKAN DENGAN SEGENAP HATI.
By FANNY
0 comments:
Post a Comment