Ini cerita tentang kegigihan dan sikap pantang menyerah yang akhirnya berbuah pada keberhasilan. Siapa bilang kesuksesan itu sesuatu yang mustahil?
Seorang wanita berkebangsaan Korea yang telah berusia 68 tahun dilaporkan telah berhasil lulus pada ujian mengemudi dengan skor 60, yang merupakan skor minimal untuk dapat lulus dan mendapat SIM. Cha Sa-Soon nama wanita itu, dan keberhasilannya mendapat SIM itu menjadi sorotan karena ujian itu adalah ujian yang ke 950 sepanjang hidupnya. Wow…!!
Bagaimana caranya untuk bisa mengikuti ujian hingga 950 kali? Ternyata bu Cha ini memulai perjuangannya untuk dapat mengendarai mobil sendiri demi kelancaran usaha berdagang sayur-mayurnya, sejak sekitar April 2005. Usaha pertamanya gagal, ia tak dapat mencapai nilai minimum 60. Lalu, bukannya pulang ke rumah lalu mengubur dalam-dalam keinginan untuk menyetir, dan cukup puas dengan mempekerjakan sopir, bu Cha kembali mengikuti ujian keesokan harinya, lalu keesokan harinya lagi, dan terus begitu.
Boleh dibilang hampir setiap hari bu Cha menghabiskan waktunya untuk mengikuti ujian itu. Dan ketika masih gagal, ia bertekad untuk terus mencoba lagi. Hingga 950 kali.
Aku membayangkan, mungkin bu Cha ini tidak bersekolah hingga tingkat yang tinggi. Karena itulah ia sulit untuk menjawab 60% dari pertanyaan dalam ujian itu dengan benar. Rasanya soal-soal itu tak akan banyak berubah dari waktu ke waktu, dan pastinya setelah puluhan kali pun ia akan dapat menebak atau bertanya pada teman tentang jawaban yang benar.
Namun, dengan kelemahan yang ia miliki, ia tak pernah putus harapan. Aku bayangkan mungkin tiap kali masuk ke ruang ujian ia akan berpikir ‘mungkin kali ini saatnya aku bisa lulus’. Dan akhirnya tibalah saat itu. Satu momen di antara 950 lainnya yang menjadi momen keberhasilannya!
Dari cerita ini kita bisa belajar bahwa kesuksesan dan kegagalan itu sebenarnya hanyalah permainan statistik dan logika saja. Kalau ada seorang pemain tenis yang berhasil menang dalam pertandingan 4 kali berturut-turut, menurut hukum probabilitas, sudah tiba saatnya ia akan kalah. Entah itu di pertandingan ke 5, 6, 10 dst. PASTI suatu saat ia akan kalah, betatapun pandainya petenis itu. Itu sudah hukum alam, dan menurutku sebuah keadilan dalam hidup ini.
Jadi, salah kalau ada orang yang merasa dirinya tak mungkin bisa mencapai sesuatu. Kalau orang lain bisa, ia pun akan bisa. Hanya waktunya saja yang belum tentu. Namun, dengan terus belajar dan berlatih, pasti kita akan makin lama makin mendekat pada kesuksesan.
Kalau bu Cha aja bisa dapet SIM di usia 68, masak anda ga bisa meraih cita-cita anda di usia yang masih muda ini??
Ditulis oleh: Fanda
Seorang wanita berkebangsaan Korea yang telah berusia 68 tahun dilaporkan telah berhasil lulus pada ujian mengemudi dengan skor 60, yang merupakan skor minimal untuk dapat lulus dan mendapat SIM. Cha Sa-Soon nama wanita itu, dan keberhasilannya mendapat SIM itu menjadi sorotan karena ujian itu adalah ujian yang ke 950 sepanjang hidupnya. Wow…!!
Bagaimana caranya untuk bisa mengikuti ujian hingga 950 kali? Ternyata bu Cha ini memulai perjuangannya untuk dapat mengendarai mobil sendiri demi kelancaran usaha berdagang sayur-mayurnya, sejak sekitar April 2005. Usaha pertamanya gagal, ia tak dapat mencapai nilai minimum 60. Lalu, bukannya pulang ke rumah lalu mengubur dalam-dalam keinginan untuk menyetir, dan cukup puas dengan mempekerjakan sopir, bu Cha kembali mengikuti ujian keesokan harinya, lalu keesokan harinya lagi, dan terus begitu.
Boleh dibilang hampir setiap hari bu Cha menghabiskan waktunya untuk mengikuti ujian itu. Dan ketika masih gagal, ia bertekad untuk terus mencoba lagi. Hingga 950 kali.
Aku membayangkan, mungkin bu Cha ini tidak bersekolah hingga tingkat yang tinggi. Karena itulah ia sulit untuk menjawab 60% dari pertanyaan dalam ujian itu dengan benar. Rasanya soal-soal itu tak akan banyak berubah dari waktu ke waktu, dan pastinya setelah puluhan kali pun ia akan dapat menebak atau bertanya pada teman tentang jawaban yang benar.
Namun, dengan kelemahan yang ia miliki, ia tak pernah putus harapan. Aku bayangkan mungkin tiap kali masuk ke ruang ujian ia akan berpikir ‘mungkin kali ini saatnya aku bisa lulus’. Dan akhirnya tibalah saat itu. Satu momen di antara 950 lainnya yang menjadi momen keberhasilannya!
Dari cerita ini kita bisa belajar bahwa kesuksesan dan kegagalan itu sebenarnya hanyalah permainan statistik dan logika saja. Kalau ada seorang pemain tenis yang berhasil menang dalam pertandingan 4 kali berturut-turut, menurut hukum probabilitas, sudah tiba saatnya ia akan kalah. Entah itu di pertandingan ke 5, 6, 10 dst. PASTI suatu saat ia akan kalah, betatapun pandainya petenis itu. Itu sudah hukum alam, dan menurutku sebuah keadilan dalam hidup ini.
Jadi, salah kalau ada orang yang merasa dirinya tak mungkin bisa mencapai sesuatu. Kalau orang lain bisa, ia pun akan bisa. Hanya waktunya saja yang belum tentu. Namun, dengan terus belajar dan berlatih, pasti kita akan makin lama makin mendekat pada kesuksesan.
Kalau bu Cha aja bisa dapet SIM di usia 68, masak anda ga bisa meraih cita-cita anda di usia yang masih muda ini??
Ditulis oleh: Fanda
0 comments:
Post a Comment