Prakata : Dapat imel lagi nih yang berisi renungan keren. Mari disimak!
Suatu hari sebatang pohon alpukat sedang menikmati sejuknya udara pagi, ketika tiba-tiba keasyikannya terusik oleh sapaan sebutir biji benalu yang sedang diterbangkan angin kian kemari.
“Selamat pagi, Kat.”
“Pagi. Eh, kamu Ben…” Balas alpukat ramah.
“Wah, Kat..sekarang udah besar ya? Ranting-rantingmu banyak. Daunmu lebat, buahmu besar-besar.” Puji Benalu.
“Iya, Ben…Itu karena akar-akar saya banyak dan rajin mengisap sari makanan dari dalam tanah.” Ujar Alpukat dengan bangga.
Kemudian Benalu melanjutkan : “Kat, hampir sepanjang hari saya diterbangkan angin, rasanya badan saya letih sekali. Boleh gak saya istirahat di salah satu rantingmu satu malaam aja.”
Tanpa berpikir panjang alpukat langsung setuju. “Jangankan satu benalu. Lima puluh pun saya masih nggak rasa.” Pikir Alpukat.
Maka sejak saat itu Benalu tinggal di pohon alpukat dan tanpa disadari oleh alpukat, benalu makin hari makin besar dan beranak pinak.
Suatu hari alpukat melihat tubuhnya yang kian kurus kering. Saat itulah ia sadar bahwa benalu sudah merugikan dirinya. Lalu alpukat memutuskan untuk menyuruh benalu meninggalkan tubuhnya
“Kat, semua akar-akar saya sudah tertancap dalam tubuhmu jadi jangan pernah mimpi kalau saya akan memenuhi permintaanmu.” Kata Benalu sambil tertawa.
Semakin hari alpukat makin kurus dan akhirnya mati, karena benalu terus menghisap makanan dari tubuh alpukat tanpa belas kasihan.
Bagaimana dengan kita? Seringkali ketika kita melakukan dosa-dosa kecil, pikiran kita berkata begini : “Akh, itu hanya dosa kecil Tidak akan memengaruhi kerohanian saya.”
Nyatanya, kita semakin terjerat dengan dosa yang lebih besar lagi. Satu hal yang pasti, kalau hari ini kita melakukan satu dosa kecil, maka dosa kecil itu makin lama akan menjadi besar dan memperanakkan dosa-dosa lain karena salah satu sifat dosa adalah memperanakkan dosa.
By : FANNY
0 comments:
Post a Comment