Suatu hari, Rudi - yang sedang berjalan-jalan di Taman dengan Sita, adiknya – menemukan sekeping uang satu sen. Dia membungkuk dan mengambil uang koin itu dan memasukkannya ke dalam kantong bajunya. Sita yang melihat kelakuan kakaknya, bertanya dengan heran.
“Untuk apa kakak mengantongi uang itu? Bukankah kakak punya banyak uang?”
Rudi mengeluarkan uang koin itu dari saku bajunya dan dengan tersenyum menunjukkan kepada Sita.
“Lihat,apa yang ditulis di uang ini?” Tanyanya pada Sita.
“Satu Sen.” Jawab Sita.
“Bukan itu.”
“Amerika Serikat.” Ujar Sita lagi.
“Bukan juga.”
“In God we trust?” Tanya Sita.
“Ya, itu.” Jawab Rudi singkat tetapi Sita memandang kakaknya, bingung.
Akhirnya Rudi berkata : “Saya percaya kepada Tuhan , untuk itu saya mengakui bahwa nama Tuhan adalah kudus. Bahkan, termasuk yang tertulis di koin ini. Setiap kali saya menemukan koin, saya melihat bahwa itu adalah prasasti yang sangat berharga. Sebenarnya hal ini tertulis di setiap uang logam di AS, tetapi sepertinya kamu tidak pernah memerhatikannya. Saya mengambil koin ini sebagai tanggapan saya kepada Tuhan. Saya rasa ini adalah cara Tuhan untuk memulai percakapan dengan saya.”
Apa yang dilakukan Rudi menunjukkan bahwa pengenalanNya akan Tuhan sudah amat baik. Dia memahami bahwa Tuhan adalah Pribadi yang agung yang harus ditinggikan. Pribadi yang kudus yang harus disembah dan dihormati sedemikian rupa. Di manapun nama Tuhan ditulis dan disebut, seharusnya mendatangkan kegentaran dan membuat orang merendahkan diri di hadiratNya. Orang-orang yang demikian yang akan merasakan hadirat dan berkat Tuhan. Sejauh mana pengenalan anda akan Tuhan? Apakah sampai di pikiran saja atau sampai di hati?
Note : SIKAP SESEORANG TERHADAP NAMA TUHAN MENUNJUKKAN KEDALAMANNYA DI DALAM MENGENAL DIA.
By Fanny
0 comments:
Post a Comment