Intan sangat heran melihat Andita, teman gerejanya yang selalu nampak bahagia dan penuh sukacita. Padahal, Andita mempunyai banyak masalah dalam hidupnya. Pernikahannya baru saja berakhir dengan perceraian. Kondisi itu mestinya membuat Andita merasa sedih berkepanjangan dan diliputi berbagai perasaan negatif lainnya. Tetapi, Andita memutuskan untuk tidak larut dalam kesedihan. Ia menjalani hari-harinya dengan sukacita dan rasa puas. Ia aktif di Sekolah Minggu, paduan suara dan menjadi pemimpin kelompok pemudi.
Intan sangat senang mengenal Andita karena wajah Andita selalu tampak tersenyum dan gembira. Suatu hari, Intan pun bertanya kepada Andita.
“Dita, mengapa kamu selalu nampak gembira, penuh energi dan tak pernah terlihat putus asa?”
“Oh, itu karena aku tahu rahasianya.” Jawab Andita sambil tersenyum manis.
“Rahasia apa? Jadi penasaran nih.”
“Aku akan beritahu rahasia itu, asalkan kamu janji akan menyebarkan rahasia itu kepada orang lain.”
“Oke, aku janji akan membagikan rahasiamu.” Intan mengangguk.
“Aku sudah belajar bahwa sedikit sekali yang bisa aku lakukan dalam hidupku yang akan membuatku benar-benar bahagia. Aku harus bergantung kepada Tuhan yang bisa membuatku bahagia dan mengetahui segala yang kubutuhkan. Ketika kebutuhan itu datang dalam hidupku, aku percaya bahwa Tuhan sanggup memenuhi kebutuhan tersebut seturut kekayaanNya. Dan Ia tidak pernah membiarkan aku sendiri. Sejak aku tahu rahasia itu, aku merasakan kebahagiaan.”
Sungguh rahasia yang sangat sederhana. Padahal selama ini Intan berpikir bahwa apa yang membuat Andita bahagia adalah memiliki rumah yang besar, ketenaran dan pekerjaan yang dapat menghasilkan banyak uang. Tetapi ternyata semua itu tidak mendatangkan kebahagiaan. Andita baru menyadari bahwa kebahagiaan itu sesungguhnya terletak pada hati yang selalu percaya kepada Tuhan, bersyukur kepadaNya dan menjalani setiap keadaan dengan sukacita.
Intan pun mulai menikmati duduk bersama anak-anaknya sambil bermain, makan bersama dan membaca cerita. Semua yang merupakan hal-hal sederhana, tetapi merupakan pemberian berharga dari Tuhan yang bisa mendatangkan kebahagiaan. Karena keyakinannya pada Tuhan, Intan pun bisa menikmati hari-harinya dengan sukacita, meskipun banyak kebutuhan yang belum terpenuhi. Ia percaya bahwa Tuhan memelihara anak-anakNya dengan baik.
NOTE : KEBAHAGIAAN SEJATI TERLETAK PADA CARA KITA MENYIKAPI KEHIDUPAN YANG TUHAN KARUNIAKAN.
By Fanny
0 comments:
Post a Comment