"Hipnotis bukan mistik atau gaib, tapi metode ilmiah. Garansi 100 persen! Pasti Bisa."
"Hentikan merokok dengan hipnotis."
"Hipnotis bantu selesaikan masalah."
Begitulah antara lain bunyi iklan dari tempat-tempat pelatihan/training mengenai Hipnotis. Hmm..benarkah hipnotis bukan mistik? Benarkah hipnotis hanya merupakan salah satu metode ilmiah?
Baiklah, mari kita tinjau arti kata Hipnotis itu lebih dulu. Hipnotis berasal dari bahasa Yunani "hypnos", yang artinya tidur. Adapun bentuk atau tingkatan hipnotisme adalah : penglihatan (kelelahan mata), suara lewat (sugesti), tepuk (gendam), pikiran (sihir).
Menurut William Kroger, M.D dan William Fezler, Ph.D, hipnotis merupakan bagian ritual keagamaan. Mata rantai hipnotis dapat dilacak ke berbagai agama dan praktek mistik, termasuk exorcisms oleh Asyur-Babilonia, sihir Mesir, mistik Yahudi, Taoism, Yoga, dan lain-lain. Ini termasuk praktek kuasa gelap.
Bible melarang umat Tuhan terlibat dalam praktek kuasa gelap, apapun bentuknya.
"Diantaramu janganlah didapati seorang pun yang mempersembahkan anaknya laki-laki atau anaknya perempuan sebagai korban dalam api, ataupun seorang yang menjadi petenung, seorang peramal, seorang penelaah, seorang penyihi, seorang pemantera, ataupun seorang yang bertanya kepada arwah atau kepada roh peramal atau yang meminta petunjuk kepada orang-orang mati." (Ulangan 18 : 10-11).
Dari pengaruh yang ditimbulkan oleh hipnotis, dimana banyak digunakan untuk menguasai dan merugikan orang lain dengan cara seperti 'memanterai', itu tidak sesuai dengan firman Tuhan. Tuhan hanya memberi kita kuasa atas binatang dan mengelola bumi, bukan terhadap sesama manusia. Terhadap sesama, kita harus mengasihi.
Di akhir zaman ini banyak muncul rupa-rupa pengajaran yang seolah-olah benar, tetapi berujung pada maut. Adalah bijak ketika tertarik pada satu ajaran yang kelihatannya baik, kita berdiskusi dulu dengan para hamba Tuhan/pembimbing rohani agar tidak salah langkah.
NOTE : HANYA ORANG YANG BERPEGANG PADA FIRMAN TUHAN YANG LUPUT DARI JALAN YANG BERUJUNG PADA MAUT.
By Fanny
0 comments:
Post a Comment