Gerakan Dukung Nurdin Halid Agar Diklaim Malaysia ramai diperbicangkan para suporter Indonesia didunia maya | Ya, bukan rahasia lagi jika Ketua Umum PSSI Nurdin Halid sudah tidak disukai oleh mayoritas pecinta sepak bola tanah air, sadar dengan posisinya Nurdin pun ditengah Piala AFF 2010 ini banyak melakukan aksi manuver untuk mengamankan posisinya.
Nurdin Halid rajin mengaku bahwa keberhasilan Timnas Indonesia kini adalah berkat konsepnya, memasang spanduk mendukung dirinya sendiri di Gelora Bung Karno hingga mencium tangan SBY usai dua lagi semifinal lawan Filipina, dan terakhir mempolitisi Timnas Indonesia dengan ‘menjualnya’ pada keluarga Bakrie.
Tapi usahanya itu sia-sia, mayoritas suporter Indonesia sudah kadung tidak respek terhadap Nurdin Halid yang dinilainya tidak punya muka bertahan di kursi PSSI walau sudah diminta mundur karena dalam 2 tahun periode kemimpinannya tidak kunjung memberikan prestasi dan kemajuan secara umum untuk persepakbolaan Indonesia.
Menjelang partai final Piala AFF 2010 Indonesia VS Malaysia, selain menyerukan agar para suporter menggunakan bantik saat menonton final nanti, seruan agar mendukung Nurdin Halid semoga diklaim menjadi milik Malaysia pun menyeruak. Ya, partai Malaysia VS Indonesia memang sudah panas sebelum pertandingan berlangsung, ulah Malaysia yang sudah banyak mengklaim seni budaya Indonesia menjadi fokus perhatian suporter dan masyrakat Indonesia menjelang partai final ini.
Jika suporter Indonesia tidak rela seni budaya dan wilayah perbatasan Indonesia diklaim Malaysia, namun jika Malaysia berminat untuk mengklaim Nurdin halid menjadi warga negaranya, suporter Indonesia pun mempersilahkannnya dan bahkan mendukungnya.
Bagaimana Malaysia? Apakah tertarik untuk mengklaim Nurdin Halid?
Jika suporter Indonesia tidak rela seni budaya dan wilayah perbatasan Indonesia diklaim Malaysia, namun jika Malaysia berminat untuk mengklaim Nurdin halid menjadi warga negaranya, suporter Indonesia pun mempersilahkannnya dan bahkan mendukungnya.
Bagaimana Malaysia? Apakah tertarik untuk mengklaim Nurdin Halid?
0 comments:
Post a Comment