Jakarta | Meski sudah didemo di sana-sini, Ketua Umum PSSI Nurdin Halid masih enggan untuk turun dari singgasananya. Sebagian pihak pun menyamakan Nurdin seperti Hosni Mubarak dan Muammar Khadafi.
Di Mesir, Mubarak harus menunggu demo besar-besaran dan jatuhnya korban jiwa sebelum mundur sebagai Presiden. Sedangkan di Libya, Khadafi masih bergeming di kursinya meski sudah didemo rakyatnya.
Itulah persamaan antara Mubarak dan Khadafi dengan Nurdin di mata politisi PDIP Pramono Anung. Anung menyebut, untuk menurunkan Nurdin sepertinya harus melalui kudeta besar sama seperti kedua negara tersebut.
"Ketua Umum PSSI sudah dituntut berkali-kali untuk mundur sama seperti Mubarak dan Khadafi yang tidak mau diturunkan," kata Pram kepada wartawan.
Itulah persamaan antara Mubarak dan Khadafi dengan Nurdin di mata politisi PDIP Pramono Anung. Anung menyebut, untuk menurunkan Nurdin sepertinya harus melalui kudeta besar sama seperti kedua negara tersebut.
"Ketua Umum PSSI sudah dituntut berkali-kali untuk mundur sama seperti Mubarak dan Khadafi yang tidak mau diturunkan," kata Pram kepada wartawan.
Hal itu disampaikan Pram dalam Diskusi Dialektika Demokrasi di pressroom Gedung DPR, Senayan, Kamis (24/2/2011). Acara juga dihadiri Ketua DPP Golkar Priyo Budi Santoso, Ketua Fraksi Partai Demokrat Jafar Hafsah dan Burhanuddin Muhtadi dari Lingkar Survey Indonesia.
Priyo yang mendengarkan komentar tersebut pun hanya tersenyum-senyum saja. Seperti diketahui Nurdin Halid, adalah kader Golkar dan punya hubungan dekat dengan Ketua Umum Golkar, Aburizal Bakrie.
Priyo yang mendengarkan komentar tersebut pun hanya tersenyum-senyum saja. Seperti diketahui Nurdin Halid, adalah kader Golkar dan punya hubungan dekat dengan Ketua Umum Golkar, Aburizal Bakrie.
1 comments:
Surat Anak Nurdin Halid - Surat anak Nurdin Halid mendadak gempar di internet. Surat yang diposting di salah satu penyedia layanan jasa blog ...
Post a Comment