JAKARTA, KOMPAS.com | Pengamat sepak bola Ari Junaedi berpendapat, Nurdin Halid seharusnya merespons aspirasi suporter sepak bola Indonesia yang menuntut dirinya lengser dari Ketua Umum PSSI.
Dalam tiga hari terakhir, gelombang protes anti | Nurdin semakin kuat disuarakan di daerah-daerah di Indonesia. Sekelompok orang yang menamakan diri suporter Indonesia bahkan menduduki dan menyegel kantor PSSI di Senayan Jakarta. Namun, desakan yang besar tersebut tidak membuat Nurdin lengser.
"Sudah jelas rakyat muak, bahkan suporter membakar foto dan membuat kuburan. Mengapa nurani dari orang yang bernama Nurdin Halid ini masih bebal dan memakai kacamata kuda?" ungkap Ari kepada Kompas.com, Jumat (24/2/2011).
"Sudah jelas rakyat muak, bahkan suporter membakar foto dan membuat kuburan. Mengapa nurani dari orang yang bernama Nurdin Halid ini masih bebal dan memakai kacamata kuda?" ungkap Ari kepada Kompas.com, Jumat (24/2/2011).
Ari menilai tidak ada cara lain bagi Nurdin selain mengundurkan diri secara terhormat. "Jangan lagi tetap bersikukuh menyebut tidak mencalonkan diri. Jika nuraninya masih sehat dan nalarnya masih jalan, saya yakin dalam waktu dekat Nurdin Halid akan legowo meninggalkan kursi ketua umum," kata pengamat komunikasi politik dari Program Pascasarjana Universitas Diponegoro Semarang.
Imbas dari ketidakberesan persebakbolaan Indonesia itu, kata Ari, tampak pada kekalahan timnas U-23 oleh Turkmenistan di ajang Pra-Olimpiade 2012. "Mengapa Irfan Bachdim, Kim Kurniawan, dan Andik Vermansyah gagal membela timnas U-23? Itukan akibat egoisme PSSI di bawah rezim Nurdin Halid," tegas Ari.
Pada pertandingan di Stadion Jakabaring, Palembang, Rabu (23/2/2011) malam, Yongki Aribowo dipaksa mengakui keunggulan Turkmenistan dengan skor akhir 1-3.
Pada pertandingan di Stadion Jakabaring, Palembang, Rabu (23/2/2011) malam, Yongki Aribowo dipaksa mengakui keunggulan Turkmenistan dengan skor akhir 1-3.
0 comments:
Post a Comment