A.pengertian pendidikan menusia seutuhnya Menusia sepenuhnya sebagai satu konsepsi modern perlu kita analisis menurut pendangan sosio-budaya Indonesia .
Berdasarkan pikiran dimikian dapat diuraikan konsepsi manusia seutuhnya ini secara mendasar yakni mencakup pengertian sebagai berikut:
1.Keutuhan potensi subyek manusia sebagai subyek yang berkembang
2.Keutuhan wawasan (orientasi) manusia sebagai subyek yang sadar nilai yang menghayati dan yakin akan cita-cita dan tujuan hidupnya
a.konsepsi keutuhan potensi subyek manusia sebagai subyek yang berkembang.
Kepribadian manusia lahir batin ialah satu kebutuhan yang utuh antara potensi-potensi hereditas (kabawaan) dengan factor-faktor lingkungan (pendidikan, tata nilai dan antar hubungan).
Potensi manusia secara universal mencakup tujuan potensi:
1.potensi jasmaniah, pisik badan dan panca indra yang sehat (normal)
2.potensi piker (akal, rasio, intelegensi, intelek)
3.potensi rasa (perasaan, emosi) baik perasaan etis moral maupun perasaan estetis.
4.potensi karsa (kehendak, keinginan, termasuk prakarsa).
5.potensi cipta (daya cipta, kreaktifitas, khayal dan imajenasi).
6.potensi karya (kemauan menghasilkan, kerja, amal, sebagai tindak lanjut 1-5)
7.potensi budi-nurani (kesadaran budi, hati-nurani, jeweten tau gewesses yang bersifat superrasional)
ketujuh potensi ini merupakan potensi dan watak bawaan yang potensial; artinya dalam proses berkembang dan tidak.
Berdasarkan pikiran dimikian dapat diuraikan konsepsi manusia seutuhnya ini secara mendasar yakni mencakup pengertian sebagai berikut:
1.Keutuhan potensi subyek manusia sebagai subyek yang berkembang
2.Keutuhan wawasan (orientasi) manusia sebagai subyek yang sadar nilai yang menghayati dan yakin akan cita-cita dan tujuan hidupnya
a.konsepsi keutuhan potensi subyek manusia sebagai subyek yang berkembang.
Kepribadian manusia lahir batin ialah satu kebutuhan yang utuh antara potensi-potensi hereditas (kabawaan) dengan factor-faktor lingkungan (pendidikan, tata nilai dan antar hubungan).
Potensi manusia secara universal mencakup tujuan potensi:
1.potensi jasmaniah, pisik badan dan panca indra yang sehat (normal)
2.potensi piker (akal, rasio, intelegensi, intelek)
3.potensi rasa (perasaan, emosi) baik perasaan etis moral maupun perasaan estetis.
4.potensi karsa (kehendak, keinginan, termasuk prakarsa).
5.potensi cipta (daya cipta, kreaktifitas, khayal dan imajenasi).
6.potensi karya (kemauan menghasilkan, kerja, amal, sebagai tindak lanjut 1-5)
7.potensi budi-nurani (kesadaran budi, hati-nurani, jeweten tau gewesses yang bersifat superrasional)
ketujuh potensi ini merupakan potensi dan watak bawaan yang potensial; artinya dalam proses berkembang dan tidak.
Perkembangan atau aktualitas itu akan menetukan kualitas pribadi seseorang.
b.Konsepsi keutuhan wawancara (orientasi) manusia sebagai subyek yang sadar nilai
Manusia sebagai subyek nilai ialah pribadi yang menjunjung nilai; artinya menghayati, meyakini dan mengamalkan system nilai tertentu, baik secara social (kemasyarakatan dan kenegaraan), maupun secara pribadi (individual)
Manusia bersikap, berfikir, bertindak dan bertingkah laku dipengaruhi oleh wawasan atau orientasinya terhadap kehidupan dan nilai-nilai yang ada didalamnya wawasan dimaksud mencakup:
Wawasan dunia dan akhirat. Menusia berkeyakinan bahwa kehidupan didunia akan berakhir dan akan ada kehidupan diakhirat.
Wawasan individualitas dan social, secara keseimbangan.
Wawasan individualitas jasmaniah dan rohaniah; memiliki kesadaran tentang pentingnya kebutuhan jasmaniah dan rohaniah.
Wawasan masa lampau dan masa depan; dengan mengingat masa lampau bias memberikan kesadaran kesedaran cinta bangsa dan kemerdekaan serta memiliki motivasi berjuang demi cita-cita nasional.
Keempat wawasan ini akan memberikan aspirasi dan motivasi bagi sikap dan tindakan seseorang menurut kadar kesedaran wawasannya masing-masing.
b.Konsepsi keutuhan wawancara (orientasi) manusia sebagai subyek yang sadar nilai
Manusia sebagai subyek nilai ialah pribadi yang menjunjung nilai; artinya menghayati, meyakini dan mengamalkan system nilai tertentu, baik secara social (kemasyarakatan dan kenegaraan), maupun secara pribadi (individual)
Manusia bersikap, berfikir, bertindak dan bertingkah laku dipengaruhi oleh wawasan atau orientasinya terhadap kehidupan dan nilai-nilai yang ada didalamnya wawasan dimaksud mencakup:
Wawasan dunia dan akhirat. Menusia berkeyakinan bahwa kehidupan didunia akan berakhir dan akan ada kehidupan diakhirat.
Wawasan individualitas dan social, secara keseimbangan.
Wawasan individualitas jasmaniah dan rohaniah; memiliki kesadaran tentang pentingnya kebutuhan jasmaniah dan rohaniah.
Wawasan masa lampau dan masa depan; dengan mengingat masa lampau bias memberikan kesadaran kesedaran cinta bangsa dan kemerdekaan serta memiliki motivasi berjuang demi cita-cita nasional.
Keempat wawasan ini akan memberikan aspirasi dan motivasi bagi sikap dan tindakan seseorang menurut kadar kesedaran wawasannya masing-masing.
B.Pendidikan manusia keutuhnya
Prinsip pendidikan menusia seutuhnya berlangsung seumur hidup didasarkan atas berbagai landasan yang meliputi:
1.dasar-dasar filosofis
Filosofis hekekat kodrat martabat manusia merupakan kesatuan integral segi-segi (potensi-potensi): (esensial):
Manusia sebagai makhluk pribadi (individualbeing)]
Manusia sebagai makhluk social (sosialbeing)
Menusia sebagai makhluk susila (moralbeing)
Ketiga potensi diatas akan menentukan martabat dan kepribadian menusia. Jika ketiga potensi itu dilaksanakan secara seimbang, maka akan terjadi kesenambungan
2.Dasar-Dasar Psikofisis
Merupakan dasar-dasar kejiwaan dan kejasmanian manusia. Realitas psikofisis manusia menunjukkan bahwa pribadi manusia merupakan kesatuan antara potensi-potensi dan kesadaran rohaniah baik dari segi pikis, rasa, karsa, cipta, dan budi nurani.
3.Dasar-Dasar Sosio-Budaya
Meskipun manusia adalah makhluk ciptaan tuhan namun manusia terbina pula oleh tata nilai sosio-budaya sendiri.
Inilah segi-segi buhaya bangsa dan sosio psikologis manusia yang wajar diperhatikan oleh pendidikan.
Dasar-dasar segi sosio budaya bangsa mencakup:
Tata nilai warisan budaya bangsi seperti nilai keutuhan, musyawarah, gotong royong dan tenggang rasa yang dijadikan sebagai filsafat hidup rakyat.
Nilai-nilai filsafat Negara yakni pancasila
Nilai-nilai budaya nasional, adapt istiadat dan lain-lain
Tata kelembagaan dalam hidup kemasyarakatan dan kenegaraan baik bersifat formal maupun nonformal
Prinsip pendidikan menusia seutuhnya berlangsung seumur hidup didasarkan atas berbagai landasan yang meliputi:
1.dasar-dasar filosofis
Filosofis hekekat kodrat martabat manusia merupakan kesatuan integral segi-segi (potensi-potensi): (esensial):
Manusia sebagai makhluk pribadi (individualbeing)]
Manusia sebagai makhluk social (sosialbeing)
Menusia sebagai makhluk susila (moralbeing)
Ketiga potensi diatas akan menentukan martabat dan kepribadian menusia. Jika ketiga potensi itu dilaksanakan secara seimbang, maka akan terjadi kesenambungan
2.Dasar-Dasar Psikofisis
Merupakan dasar-dasar kejiwaan dan kejasmanian manusia. Realitas psikofisis manusia menunjukkan bahwa pribadi manusia merupakan kesatuan antara potensi-potensi dan kesadaran rohaniah baik dari segi pikis, rasa, karsa, cipta, dan budi nurani.
3.Dasar-Dasar Sosio-Budaya
Meskipun manusia adalah makhluk ciptaan tuhan namun manusia terbina pula oleh tata nilai sosio-budaya sendiri.
Inilah segi-segi buhaya bangsa dan sosio psikologis manusia yang wajar diperhatikan oleh pendidikan.
Dasar-dasar segi sosio budaya bangsa mencakup:
Tata nilai warisan budaya bangsi seperti nilai keutuhan, musyawarah, gotong royong dan tenggang rasa yang dijadikan sebagai filsafat hidup rakyat.
Nilai-nilai filsafat Negara yakni pancasila
Nilai-nilai budaya nasional, adapt istiadat dan lain-lain
Tata kelembagaan dalam hidup kemasyarakatan dan kenegaraan baik bersifat formal maupun nonformal
C.Tujuan pendidikan menusia seutuhnya
Tujuan untuk pendidikan menusia seutuhnya dengan kodrat dan hakekatnya, yakni seluruh aspek pembawaannya seoptimal mungkin
Adapun aspek pembawaan (potensi manusia) meliputi:
Potensi jasmani (fisiologis dan pancaindra)
Potensi rohaniah (psikologis dan budi nurani)
D.Implikasi pendidikan menusia seutuhnya
Pengertian implikasi
1.akibat langsung atau konsekwensi dari suatu keputusan
2.segi-segi implikasi dari konsepsi pendidikan menusia seutuhnya dan seumur hidup
manusia seutuhnya sebagai subyek didik
proses pendidikan seumur hidup
3.isi yang dididikan, meliputi:
potensi jasmani dan pancaindra
potensi piker (rasional)
potensi rohaniah
potensi karsa
potensi cipta
potensi karya
potensi budi nurani
Dengan mengembangkan ketujuh potensi itu dengan sikap yang positif dan mendasar akan mencapai kesinambungan.
Tujuan untuk pendidikan menusia seutuhnya dengan kodrat dan hakekatnya, yakni seluruh aspek pembawaannya seoptimal mungkin
Adapun aspek pembawaan (potensi manusia) meliputi:
Potensi jasmani (fisiologis dan pancaindra)
Potensi rohaniah (psikologis dan budi nurani)
D.Implikasi pendidikan menusia seutuhnya
Pengertian implikasi
1.akibat langsung atau konsekwensi dari suatu keputusan
2.segi-segi implikasi dari konsepsi pendidikan menusia seutuhnya dan seumur hidup
manusia seutuhnya sebagai subyek didik
proses pendidikan seumur hidup
3.isi yang dididikan, meliputi:
potensi jasmani dan pancaindra
potensi piker (rasional)
potensi rohaniah
potensi karsa
potensi cipta
potensi karya
potensi budi nurani
Dengan mengembangkan ketujuh potensi itu dengan sikap yang positif dan mendasar akan mencapai kesinambungan.
0 comments:
Post a Comment