Assalamu'alaikum
Ana seorang mahasiswa, kebetulan dapat amanah memimpin sebuah LDK. Tapi ana merasa nggak PD, karena merasa diri ini masih banyak maksiat. Bagaimana sikap ana seharusnya, karena sudah terlajur diberi amanah dan dipercaya sama temen-temen. Apakah dakwah ini harus menunggu kita itu baik semua dulu? Jazakallah.
Wassalamualikum
Nukman
Jawab:
Assalamu `alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Alhamdulillah, Washshalatu wassalamu `ala Rasulillah, wa ba’d.
Kalau teman-teman anda telah mempercayai anda untuk memegang sebuah amanah, maka hargailah kepercayaan itu. Sebab kepercayaan mereka bisa saja menjadi hikmah tersendiri. Misalnya, ternyata kepercayaan itu merupakan cara Allah SWT untuk mengarahkan anda menjadi orang yang shalih dan selalu menjaga citra diri sebagai muslim.
Barangkali kalau anda tidak mendapatkan kepercayaan itu, anda tidak terlalu risih bila melakukan hal-hal yang kurang dibenarkan dalam agama. Namun karena kini Anda memegang amanah itu, mau tidak mau Anda pun terpola dengan sendirinya untuk berlaku lurus, hanif, berhati-hati dan menjaga semua aturan Islam. Minimal anda punya sebuah rem untuk menahan hal-hal yang kurang selaras dengan Islam dengan jabatan yang kini anda panggul.
Sebaiknya Anda tidak perlu repot dulu dengan urusan niat atau motivasi. Jangan terlalu negatif dalam menilai diri. Maksudnya, anda tidak perlu merasa bahwa 'kealiman' anda itu hanya gara-gara sedang menjabat menjadi ketua LDK. Jadikan diri anda sebagai 'orang alim' karena Allah SWT. Namun bila motivasi itu terakselerasi dengan adanya jabatan yang kini anda pegang, tentu bukan hal yang perlu disesali.
Tentu saja 'kealiman' anda itu harus diusahakan se-original mungkin, bukan sekedar akting atau lips service belaka. Tapi manfaatkan posisi anda ini sebagai starting point menuju kepada kepribadian Islami. Kurangi sedikit demi sedikit segala maksiat dan munkarat yang mungkin pernah anda lakukan. Ganti dengan kebiasaan baik yang lebih Islami dan bernilai sunnah. Dan jangan lupa bahwa semua itu anda lakukan ikhlas karena Allah SWT, bukan karena jabatan semata. Usahakan se-istiqamah mungkin dalam menjalaninya.
Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan, "Tuhan kami ialah Allah," kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka dengan mengatakan, "Janganlah kamu takut dan janganlah merasa sedih." dan gembirakanlah mereka dengan jannah yang telah dijanjikan Allah kepadamu. (QS Fushshilat: 30).
Hadaanallahu Wa Iyyakum Ajma`in, Wallahu A`lam Bish-shawab,
Wassalamu `Alaikum Warahmatullahi Wa Barakatuh.
Ahmad Sarwat, Lc.
0 comments:
Post a Comment