Ribuan orang Amerika exodus dari Mesir. Mereka berusaha mencarter pesawat komersial meningalkan bandara internasional Cairo menuju Amerika, Senin ini. Situasi di Mesir semakin eskalatif, karena Mubarak tak kunjung turun dari kekuasaannya.
Nampaknya, hari-hari mendatang akan terjadi konfrontasi total antara rakyat-rakyat menentang Mubarak, yang sudah berkuasa selama 30 tahun. Semenetara itu, Assisten Menteri Luar Negeri AS, Janice L.Jacob, mengatakan, "Kami akan berusaha mencarter pesawat untuk membawa pulang seluruh warga Amerika dari Mesir", ujarnya. Ini hanya menggambarkan semakin gawatnya situasi di Mesir. Warga Amerika bertebaran di Mesir, mereka berada di Cairo, Alexandria, Luxor, dan beberapa kota lainnya, dan mereka semakin frustasi, karena tidak dapat melakukan komunikasi dengan dunia luar, karena semua fasilitas komunikasi, seperti internet diputus oleh pemerintah Mesir. Mereka kesulitan untuk mendapatkan informasi untuk dapat keluar dari Mesir. "Kami sangat kesulitan mengakses internet, dan membuat pekerjaan kami menjadi sulit", ujar Janice.
Departemen Luar Negeri Amerika mencoba membangun akses internet dan e-mail, tetapi tidak dapat berjalan. Semuanya macet. Ini benar-benar para pejabat departemen luar negeri Amerika kebingungan. Pejabat Departemen Luar Negeri Amerika mencoba melaukan kontak dengan pejabat Turki, Nicosia, Cyprus, Athena, dan Yunani, agar dapat membawa warga Amerika pulang ke negaranya. Hingga, Minggu malam, semuanya masih belum beres. Mungkin Amerika akan melakukan tindakan darurat dengan mengirimkan pesawat langsung untuk membawa warganya keluar dari Mesir.
Pemerintah Amerika telah membentuk 'task force' untuk menyelamatkan warganya dari krisis yang sekarang terjadi di Mesir.
Sementara itu, Presiden Mesir Hosni Mubarak, menyerukan dialog kepada seluruh kekuatan politik yang ada untuk menghentikan aksi-aksi, dan mencari solusi mengatasi krisis yang ada. Tetapi, tidak respon dari kelompok-kelompok oposisi Mesir, dan bahkan tokoh oposisi Mesir, yang juga pemenang hadiah Nobel, Mohamed el-Baradey, menyerukan agar Mubarak segera mengundurkan diri.
Pemerintah Amerika telah membentuk 'task force' untuk menyelamatkan warganya dari krisis yang sekarang terjadi di Mesir.
Sementara itu, Presiden Mesir Hosni Mubarak, menyerukan dialog kepada seluruh kekuatan politik yang ada untuk menghentikan aksi-aksi, dan mencari solusi mengatasi krisis yang ada. Tetapi, tidak respon dari kelompok-kelompok oposisi Mesir, dan bahkan tokoh oposisi Mesir, yang juga pemenang hadiah Nobel, Mohamed el-Baradey, menyerukan agar Mubarak segera mengundurkan diri.
0 comments:
Post a Comment