Wednesday, February 9, 2011

Tawadhu’(Rendah hati)

Rasulullah SAW bersabda : “Tawadhu ( Rendah Hati),tidak akan menambah seseorang selain kemuliaan”.

Sabdanya lagi ” Tidak akan masuk syorga seseorang yang apabila di dalam dirinya ( hatinya ) sekerat dari rasa sombong ( merasa diri pintar,hebat “.

Ada pepatah mengatakan,” Tirulah Ilmu padi,semakin berisi semakin merunduk “.Dengan arti kata, semakin ia pintar,ilmunya bertambah,justru yang dirasakan dalam dirinya semakin rendah dimata Allah,karena ia yakin dan percaya sekali,kesombongan itu hanya milik Allah semata.

Sementara lawannya pepatah mengatakan : ” Jangan tiru ayam dikandang,bertelor satu ribut sekampung”

Orang semacam ini,persis kaya ayam dikandang, syukur kalau ia ayam kampung yang mencari makan itu sendiri,yang repotnya kalau ia ayam eropah,yang berada di dalam kandang terus,dikasih makan, besarnya cepat, namun gizinya dan khasiatnya tidak seperti ayam kampung,dapat makanan itu atas usahanya sendiri,bukan pemberian yang lain.

Meskipun begitu,sifat dan watak ayam betina pada umumnya,suka berkotek,yang mana bertelor.

Dengan arti kata,belum seberapa ilmu seseorang,masih sangat minim sekali,sudah merasa diri pintar. Kepintaran seseorang hanya bisa dirasakan oleh sekian banyak manusia lainnya.

Rasulullah SAW,selalu mengingatkan kita manusia, agar selalu bersikap Tawadhu,karena yang didapatkan dari tawadhu itu,tidak lain,selain kemuliaan.Orang akan justru merasakan ketenangan, kekaguman, dan kemuliaan,karena pada dasarnya manusia yang punya aqal waras,tahu membedakan, mana baik,mana buruk,mana sebenarnya hakikat hidup itu.

Berbeda dengan manusia seperti ayam betina yang berkotek,belum apa-apa,sudah merasa diri hebat, berjasa, dan pintar, padahal, itu tiadalah arti apa-apanya sama sekali,bagi mereka yang mempunyai ilmu padi ,maka orang sekampungpun risih dibuat kotekannya.

Demikian sekedar makna Tawadhu,yang diajarkan oleh Rasulullah SAW.Pantaslah beliau mengatakan : ” Aku akan meninggalkan dua warisan pada kamu ummat Islam,yang apabila kamu berpegang teguh pada
keduanya,kamu tidak akan pernah sesat selamanya.Dua pegangan itu adalah Al Qur’an dan Sunnah “

Semoga kita termasuk kategori orang-orang yang tawadhu,dan dihindarkan diri dari sikap ” Takabbur =
Sombong “,agar kelak,syorga dan Ridha Allah saja yang kita terima,dan kita terhindar dari Api Neraka (Naudzubillahimindzalik ).

Mari kita mengusahakan diri,agar apapun kelebihan,ilmu yang luas,seluas lautan,yang bukan dua tiga orang saja mengakui kehebatan kita,namun masing-masing manusia merasakan kehebatan ilmu kita tersebut,namun,kita kembalikan semuanya adalah Rahmat dan Milik Allah semata.

Sering-sering mengintropeksi diri sendiri,dan merasakan,bahwa tiada kekuatan, kehebatan, kepintaran, selain kehebatan Allah semata, namun tetaplah menjadi manusia yang suka memberi ilmu yang berfaedah,bermanfaat,dirasakan dan diamalkan sekian banyak manusia,karena bagaimanapun “Tangan diatas lebih baik,daripada tangan dibawah “

Tapi hati-hati,karena godaan,berupa pujian dan celaan,akan selalu menghadang dan menimpa diri manusia yang selalu berkembang dari zaman kezaman,semakin bertambah ilmunya,tapi ia tetap waspada,bahwa semua pujian dan cacian makian tidak lain hanyalah angin-angin,dan cobaan untuk semakin memperkokoh iman dan ilmunya belaka.

Semoga kita menjadi manusia yang utuh,punya hati,nurani,aqal yang waras,ruh ke Islaman dan jiwa yang tenang,tidak bergejolak ( karena air beriak tanda tak dalam ).Kita sadar sesadar-sadarnya,bahwa rasa tawadhu itu akan menambah kemuliaan kita kelak,dan yakin seyakin-yakinnya bahwa apa yang kita miliki semua milik Allah,kita hanya sebagai peminjam belaka,yang mana kelak,sang pemiliknya akan mengambilnya sewaktu-waktu.

Wassalamu'alaikum

Abi Muhammad NAshrun Qoriib

Artikel Bersangkutan

0 comments:

 
Indonesia dulu dikenal sebagai bangsa yang toleran dan penuh sikap tenggang rasa. Namun, kini penilaian tersebut tidak dapat diamini begitu saja, karena semakin besarnya keragu-raguan dalam hal ini. Kenyataan yang ada menunjukkan, hak-hak kaum minoritas tidak dipertahankan pemerintah, bahkan hingga terjadi proses salah paham yang sangat jauh.
free counters

Blog Archive

Seseorang yang mandiri adalah seseorang yang berhasil membangun nilai dirinya sedemikian sehingga mampu menempatkan perannya dalam alam kehidupan kemanusiaannya dengan penuh manfaat. Kemandirian seseorang dapat terukur misalnya dengan sejauh mana kehadiran dirinya memberikan manfaat kearah kesempurnaan dalam sistemnya yang lebih luas. Salam Kenal Dari Miztalie Buat Shobat Semua.
The Republic of Indonesian Blogger | Garuda di DadakuTopOfBlogs Internet Users Handbook, 2012, 2nd Ed. Avoid the scams while doing business online

Kolom blog tutorial Back Link PickMe Back Link review http://miztalie-poke.blogspot.com on alexa.comblog-indonesia.com

You need install flash player to listen us, click here to download
My Popularity (by popuri.us)

friends

Meta Tag Vs miztalie Poke | Template Ireng Manis © 2010 Free Template Ajah. Distribution by Automotive Cars. Supported by google and Mozila