Sahabat Hikmah…
Islam adalah agama Rahmatan lil ‘alamin.
Artinya Islam adalah agama yang membawa Rahmah bagi seluruh alam semesta, termasuk hewan, tumbuhan dan jin, apalagi sesama manusia.
Sesuai dengan firman Allah yang artinya:
“Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) Rahmah bagi semesta alam”. (QS Al-Anbiya : 107)
Rahmat atau Rahmah artinya adalah kasih sayang, cinta yang tulus, rasa memiliki, membantu, menghargai, rasa rela berkorban, yang terpancar dari cahaya iman.
AL-ISLAM….mempunyai akar kata AS-SALAAM yang berarti KETENANGAN, KEDAMAIAN dan KETENTRAMAN.
Karena Rasulullah membawa Rahmah (cinta dan kasih) kepada seluruh alam, maka sudah selayaknya Allah menjadikan Rasulullah memiliki akhlak yang agung:
* “Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu.” (Ali ‘Imran:159)
· ”Sesungguhnya Egkau (Muhammad saw) benar-benar berada dengan akhlak yang agung.” (QS Al Qalam : 4)
· ”Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.” (QS Al Ahzab : 21)
· “Dan tidaklah sama kebaikan dengan kejahatan. Tolaklah (kejahatan itu) dengan cara yang lebih baik, maka tiba-tiba orang yang antara mu dan antara dia ada permusuhan seolah-olah menjadi teman yang sangat setia. Sifat-sifat yang baik itu tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang sabar dan tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang mempunyai keberuntungan yang besar.”
(QS Fushshilat [41]: 34-35)
Islam yang dibawa Rasulullah shalallahu ’alaihi wa sallam melarang manusia berlaku semena-mena terhadap semua makhluk Allah. Islam menghormati hak binatang dan benda-benda. Dan apapun bentuk kesewenang-wenangan dan kezhaliman terhadap hewan, akan mendapat kecaman dari Allah subhanahu wa ta’ala.
· Misalnya sabda Rasulullah yang menyatakan bahwa ada seorang wanita yang disiksa akibat kematian seekor kucing yang dikurung tanpa diberi makan, hingga akhirnya kucing itu mati karena kelaparan. (HR. al-Bukhari dan Muslim).
· Dan masih dalam konteks menghormati hak hewan, Rasulullah menyuruh kita menajamkan pisau yang akan digunakan menyembelih, hal dimaksudkan agar hewan yang disembelih tidak terlalu lama merasakan sakitnya penyembelihan. Sabda beliau, ”Ketika kalian menyembelih (hewan ternak), maka perbaguslah penyembelihanmu, dan hendaknya ia menajamkan pisaunya, dan buatlah hewan sembelihanmu merasa 'nyaman'.” (HR. Muslim)”
Itulah mengapa orang yang mengajarkan Islam akan mendapat sholawat (do’a) bukan hanya dari Allah dan para Malaikat, tetapi juga semua makhluk di bumi, semut dan ikan.
Dari Abu Umamah al-Baahili radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِنَّ اللَّهَ وَمَلاَئِكَتَهُ وَأَهْلَ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضِ، حَتَّى النَّمْلَةَ فِى جُحْرِهَا وَحَتَّى الْحُوتَ، لَيُصَلُّونَ عَلَى مُعَلِّمِ النَّاسِ الْخَيْرَ
“Sesungguhnya Allah dan para Malaikat, serta semua makhluk di langit dan di bumi, sampai semut dalam lubangnya dan ikan (di lautan), benar-benar bershalawat/mendoakan kebaikan bagi orang yang mengajarkan kebaikan (ilmu agama) kepada manusia”
[ HR at-Tirmidzi (no. 2685) dan ath-Thabrani dalam “al-Mu’jamul kabiir” (no. 7912), dalam sanadnya ada kelemahan, akan tetapi hadits ini dikuatkan oleh hadits lain yang semakna. Hadits ini dinyatakan hasan shahih oleh imam at-Tirmidzi dan Syaikh al-Albani rahimahullah dalam “Silsilatul ahaditsish shahihah” (4/467).].
Islam mengajarkan penghormatan kepada semua makhluk, apalagi dengan manusia. Islam datang untuk mengangkat derajat umat manusia ke tempat yang tinggi setelah begitu terpuruk pada masa jahiliyah. Islam sangat menghormati jiwa manusia dengan banyak memberikan perhatian terhadapnya.
Islam bahkan sangat menghargai satu nyawa manusia, sehingga membunuh satu jiwa manusia tanpa kebenaran adalah sama dengan membunuh manusia seluruhnya, firman Allah Subhanahu wa Ta’ala,
“Oleh karena itu Kami tetapkan (suatu hukum) bagi Bani Israil, bahwa: Barangsiapa yang membunuh seorang manusia, bukan karena orang itu (membunuh) orang lain, atau bukan karena membuat kerusakan di muka bumi, maka seakan-akan Dia telah membunuh manusia seluruhnya. Dan barangsiapa yang memelihara kehidupan seorang manusia, maka seolah-olah Dia telah memelihara kehidupan manusia semuanya..” (QS. Al Maidah : 32)
Bayangkan jika manusia memahami dan mengamalkan ajaran-ajaran islam, maka akan sungguh indah dan damainya dunia ini. Islam benar-benar mengajarkan kasih sayang.
“Orang-orang yang penyayang niscaya akan disayangi pula oleh ar-Rahman (Allah). Maka sayangilah yang di atas muka bumi niscaya Yang di atas langit pun akan menyayangi kalian.” (HR. Tirmidzi, dinyatakan hasan sahih oleh Tirmidzi dan disahihkan al-Albani)
Dari Usamah bin Zaid radhiyallahu’anhu bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, إنَّمَا يَرْحَمُ اللَّهُ مِنْ عِبَادِهِ الرُّحَمَاءَ
“Sesungguhnya Allah hanya akan menyayangi hamba-hamba-Nya yang penyayang.” (HR. Bukhari)
Dari Abu Hurairah radhiyallahu’anhu, beliau meriwayatkan:
أَنَّ الأَقْرَعَ بْنَ حَابِسٍ أَبْصَرَ النَّبِىَّ -صلى الله عليه وسلم- يُقَبِّلُ الْحَسَنَ فَقَالَ إِنَّ لِى عَشَرَةً مِنَ الْوَلَدِ مَا قَبَّلْتُ وَاحِدًا مِنْهُمْ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « إِنَّهُ مَنْ لاَ يَرْحَمْ لاَ يُرْحَمْ ».
“al-Aqra’ bin Habis suatu ketika melihat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam sedang mencium al-Hasan -cucu beliau-, maka dia berkata: ‘Saya memiliki sepuluh orang anak namun saya belum pernah melakukan hal ini kepada seorang pun di antara mereka.’ Maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pun bersabda, ‘Sesungguhnya barang siapa yang tidak menyayangi maka dia tidak akan disayangi.’.” (HR. Bukhari dan Muslim, ini lafazh Muslim)
Ajaran Islam menganjurkan saling menyayangi dan menjaga hubungan silaturahmi (tali kasih sayang) dan menyambungnya.
· Dari Abu Hurairah ra oa berkata, Rasulullah saw bersabda : “Barang siapa yang beriman kepada Allah I dan hari akhir maka hendaklah ia memuliakan tamunya, dan barangsiapa yang beriman kepada Allah I dan hari akhir maha hendaklah ia menyambung hubungan silaturahmi”. (HR Bukhori dan Muslim)
· Dari Aisyah ra berkata, Rosulullah saw bersabda, “Silaturahmi itu tergantung di `Arsy (Singgasana Allah) seraya berkata: “Barangsiapa yang menyambungku maka Allah akan menyambung hubungan dengannya, dan barangsiapa yang memutuskanku maka Allah akan memutuskan hubungan dengannya.” (HR. Bukhari dan Muslim).
· Dari seorang laki-laki dari Khos’amm berkata: “Saya mendatangi Rasulullah sawsedangkan beliau sedang bersama salah seorang sahabatnya, aku berkata: kamu mengaku bahwa engkau adalah Rasulullah? Rasulullah saw menjawab: “iya”, aku bertanya: amalan apa yang paling dicintai Allah swt. Beliau menjawab; “Beriman kepada Allah swt ”, aku bertanya lagi, kemudian apa lagi ? beliau menjawab : “kemudian menyambung silaturahmi”. (HR Abu Ya’la dengan sanan Jayyid)
· Dari Jubair bin Mut?im ra sesungguhnya Rosulullah saw bersabda, ” Tidak akan masuk surga orang yang memutus hubungan.”. Sufyan berkata : “yaitu yang memutus hubungan tali silaturahmi.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Bagaimana dengan JIHAD ?
Silahkan dibaca LANJUTANNYA di fan page KKH dan memberikan komentarnya : http://www.facebook.com/notes/kata-kata-hikmah/islam-adalah-agama-kasih/482855830848
0 comments:
Post a Comment