Mungkin ini salah satu sikap yang terpuji yang jarang kita temukan di dunia modern sekarang ini. Saat ini tak bisa dipungkiri manusia semakin serakah dan egois saja. Mungkin semua orang merasa dirinya sudah berbuat baik. Namun saat ia menderita atau kekurangan, barulah pertanyaan ini akan muncul: "Apakah kamu mau menolong orang lain?"
Menolong orang lain? Padahal menolong diri sendiri saja belum bisa? Gila 'kali??...
Itulah yang dilakukan Reed Sandridge, seorang warga AS yang baru saja di-PHK dari sebuah organisasi, dan sekarang statusnya pengangguran. Namun justru pada saat seperti itulah, muncul keinginannya untuk menolong orang lain. Ia juga terinspirasi oleh ibunya, yang menyuruhnya agar beramal meski saat sedang susah.
Maka mulai 16 Desember 2009, Reed Sandridge memproklamasikan ‘tahun beramal’ selama setahun. Tiap hari ia akan keluar ke jalan, dan memberikan US$ 10 kepada siapa saja yang kebetulan ia temui. Kadang peniup terompet jalanan, tunawisma, tukang daging, karyawan sebuah museum, hingga bos sebuah perusahaan.
Ia yakin bahwa $ 10 nya akan bermanfaat bagi yang siapa saja yang menerima. Mungkin uang itu bisa dipakai untuk membeli makanan, atau sekedar membuat penerimanya merasa beruntung dan gembira. Atau pada kasus seorang pria asal Skotlandia, dengan $10 itu, ia tinggal menambah $14 untuk membeli tiket bus yang akan membawanya ke New York untuk mendaftar jadi tentara.
Apa yang Reed minta dari orang-orang yang menerima $10 itu? Mereka hanya diminta menyebutkan, uang tersebut akan dipakai untuk apa. Reed lalu mencatatnya, dan sepulangnya ke rumah ia akan memposting kejadian itu di blognya. Ide yang bagus ya? Tujuan Reed adalah agar semakin banyak orang terinspirasi untuk beramal pada sesama.
Lalu bagaimana dengan Reed sendiri? Bukankah ia pengangguran? Enaknya di AS, pemerintah memberikan tunjangan pengangguran bagi karyawan yang kena PHK. Dengan tunjangan itu, reed masih bisa membayar cicilan rumahnya. Reed juga bilang, bahwa tabungannya selama ini masih cukup untuk dibuat beramal.
Bagaimana? Apakah anda terinspirasi untuk beramal seperti Reed? Tapi jangan tunggu hingga anda dipecat dulu ya!
Sebenarnya beramal itu bisa dilakukan siapa saja, dalam keadaan bagaimana pun. Karena beramal kan bukan melulu jumlah uang yang diberikan. Beramal bisa berarti kita memberikan tenaga dan pikiran kita untuk membantu orang lain. Dan beramal tidak hanya dapat dilakukan ketika kita sudah jadi orang kaya atau sudah pensiun. Bahkan dengan semua kesibukan dan keterbatasan kita, kita bisa kok melakukannya. Hanya tinggal niat baik kita saja, dan kemauan untuk berkorban buat orang lain.
Masalahnya, kita mau tidak? Memang sulit ya…
Ditulis oleh: Fanda
Menolong orang lain? Padahal menolong diri sendiri saja belum bisa? Gila 'kali??...
Itulah yang dilakukan Reed Sandridge, seorang warga AS yang baru saja di-PHK dari sebuah organisasi, dan sekarang statusnya pengangguran. Namun justru pada saat seperti itulah, muncul keinginannya untuk menolong orang lain. Ia juga terinspirasi oleh ibunya, yang menyuruhnya agar beramal meski saat sedang susah.
Maka mulai 16 Desember 2009, Reed Sandridge memproklamasikan ‘tahun beramal’ selama setahun. Tiap hari ia akan keluar ke jalan, dan memberikan US$ 10 kepada siapa saja yang kebetulan ia temui. Kadang peniup terompet jalanan, tunawisma, tukang daging, karyawan sebuah museum, hingga bos sebuah perusahaan.
Ia yakin bahwa $ 10 nya akan bermanfaat bagi yang siapa saja yang menerima. Mungkin uang itu bisa dipakai untuk membeli makanan, atau sekedar membuat penerimanya merasa beruntung dan gembira. Atau pada kasus seorang pria asal Skotlandia, dengan $10 itu, ia tinggal menambah $14 untuk membeli tiket bus yang akan membawanya ke New York untuk mendaftar jadi tentara.
Apa yang Reed minta dari orang-orang yang menerima $10 itu? Mereka hanya diminta menyebutkan, uang tersebut akan dipakai untuk apa. Reed lalu mencatatnya, dan sepulangnya ke rumah ia akan memposting kejadian itu di blognya. Ide yang bagus ya? Tujuan Reed adalah agar semakin banyak orang terinspirasi untuk beramal pada sesama.
Lalu bagaimana dengan Reed sendiri? Bukankah ia pengangguran? Enaknya di AS, pemerintah memberikan tunjangan pengangguran bagi karyawan yang kena PHK. Dengan tunjangan itu, reed masih bisa membayar cicilan rumahnya. Reed juga bilang, bahwa tabungannya selama ini masih cukup untuk dibuat beramal.
Bagaimana? Apakah anda terinspirasi untuk beramal seperti Reed? Tapi jangan tunggu hingga anda dipecat dulu ya!
Sebenarnya beramal itu bisa dilakukan siapa saja, dalam keadaan bagaimana pun. Karena beramal kan bukan melulu jumlah uang yang diberikan. Beramal bisa berarti kita memberikan tenaga dan pikiran kita untuk membantu orang lain. Dan beramal tidak hanya dapat dilakukan ketika kita sudah jadi orang kaya atau sudah pensiun. Bahkan dengan semua kesibukan dan keterbatasan kita, kita bisa kok melakukannya. Hanya tinggal niat baik kita saja, dan kemauan untuk berkorban buat orang lain.
Masalahnya, kita mau tidak? Memang sulit ya…
Ditulis oleh: Fanda
0 comments:
Post a Comment