Apa yang akan kamu lakukan jika cerpen yang kamu kirim ditolak? Apakah kamu langsung sedih, kecewa dan putus asa? Eits! Jangan dulu merasa sedih, kecewa dan putus asa.
Cerpen ditolak pasti ada beberapa sebab, seperti :
- syaratnya tidak terpenuhi misalnya : jumlah halamannya terlalu panjang atau terlalu pendek. Jelas aja ditolak.
- alur ceritanya tidak bagus.
- isi cerpen tidak sesuai dg misi majalah/surat kabar. Misal : cerpen bertema remaja kamu kirim ke majalah wanita dewasa. Ya, jelas nggak dimuat dong.
- cerpen kamu nyelip, lupa dibaca saking banyaknya cerpen yang masuk. Ini sih jarang terjadi kali.
- hal-hal lain yang tak terduga.
Dari sekian banyak sebab yang membuat cerpen ditolak, maka saya ingin membahas sebab yang paling logis, yaitu alur cerita yang nggak bagus.
Nah, kalau kamu sudah sadar bahwa cerpen kamu memang nggak bagus sehingga nggak layak muat, kamu harus segera mengoreksi ulang cerpenmu. Baca dan pelajari bagian mana yang jelek. Lakukan editing terhadap bagian-bagian yang jelek itu. Bila perlu, ganti judulnya. Karena bisa jadi judulnya saja sudah tidak menarik.
Bahkan, kalau kamu merasa cerpenmu itu memang benar-benar jelek, lakukan perombakan secara total. Mungkin tema tetap sama tapi alur kisah, tokoh, konflik dan lain-lain dirubah seluruhnya sehingga menjadi sebuah kisah baru yang lebih manis.
Kenapa saya berani menyarankan hal ini? Karena saya pernah merombak total beberapa cerpen yang ditolak, lalu setelah diedit ulang dan diganti judul, saya coba kirim lagi ke media cetak, ternyata dimuat.
Bahkan, ada cerpen saya yang sudah ditolak tahun lalu - setelah saya edit dan ganti judulnya dan dikirim ke majalah yang pernah menolaknya - eh...dimuat tahun ini oleh majalah itu. Berarti, cerpen pertama yang ditolak itu memang perlu diedit.
Ada juga cerpen yang ditolak oleh majalah A lalu saya revisi dan kirim lagi ke majalah B, ternyata dimuat oleh majalah B. Padahal, lebih sulit menembus gawang seleksi editor di majalah B ketimbang majalah A.
So, jangan cepat menyerah kalau cerpenmu ditolak! Bukankah kegagalan adalah sukses yang tertunda?
0 comments:
Post a Comment