Ide tulisan ini muncul karena dalam bulan ini saya mengalami hal yang tidak menyenangkan berkaitan dengan dimuatnya cerpen dan puisi saya di media cetak.
Yang pertama, ketika sedang mengecek saldo rekening di Bank, saya baru tahu ada honor cerpen masuk dari sebuah majalah remaja. Dan, ketika saya cek majalahnya di toko buku, edisi yang memuat karya saya sudah tak beredar lagi. Alhasil, saya harus telpon ke kantor redaksi majalah itu dan menanyakan apakah bisa membeli majalahnya.
Yang kedua, saya mendapat telpon dari staf redaksi majalah yang lain, yang memberitahukan bahwa puisi saya dimuat. Dengan sigap, saya langsung bertanya dimuat di edisi ke berapa. Setelah itu, saya cari majalah tersebut di toko buku dan lagi-lagi saya kecewa karena edisi majalah yang memuat karya saya sudah tak dijual lagi. Saya pun harus membeli langsung dari kantor redaksinya. Otomatis, harganya juga lebih mahal karena dikenakan ongkos kirim.
Berdasarkan pengalaman tersebut diatas, maka saya sarankan apabila cerpen kalian dimuat maka beberapa hal yang harus ditanyakan adalah :
1. Di edisi nomor berapa cerpen itu dimuat? Ini penting, agar kalian bisa segera mencari majalah tsb tanpa harus kehabisan. Karena, kadang-kadang pihak redaksi memberitahu karya kita dimuat setelah beberapa hari majalah terbit.
2. Judul cerpen,terutama buat kalian yang sudah mengirimkan cerpen lebih dari satu ke kantor redaksi majalah yang sama.
3. Kalau ternyata, majalah yang memuat karyamu sudah tidak beredar lagi di toko buku/agen majalah, maka segera tanyakan bisakah membeli di kantor redaksinya. Berapa ongkos kirimnya? Kalau letak kantor redaksi dekat dengan rumahmu, kamu bisa langsung datang beli majalah itu. Tapi, kalau jauh..mungkin lebih baik dikirim. Lebih hemat ongkos.
4. Berapa besar honor yang akan kamu terima? Memang agak kurang sopan, tetapi
kalau kamu penasaran banget dengan jumlah honormu, ya..boleh saja nanya.
Oke, sekian tips dari saya. Semoga bermanfaat.
0 comments:
Post a Comment