Aku mendapat e-mail ini dari seorang teman pagi ini, dan lumayan untuk membuatku ngakak sejenak di tengah kesibukan…
Surat dari seorang pria penjual rujak yang patah hati kepada pacarnya yang telah memutuskan cintanya…
----
Wajahmu memang MANGGIS,
watakmu juga MELONkolis,
tapi hatiku NANAS karena cemburu,
SIRSAK napasku,
hatiku ANGGUR lebur.
Ini DELIMA dalam hidupku,
memang SALAKku,
jarang APEL malam minggu.
Ya Tuhan, mohon BELIMBINGANmu,
kalo memang perPISANGan ini baik untukku,
SEMANGKA kau bahagia dengan yang lain
TTD: SAWOnara.
Surat balasan dari pacarnya yg ternyata tukang sayur...
Membalas KENTANG suratmu itu,
BROKOLI sudah kubilang,
jangan tiap dateng rambutmu selalu KUCAI,
JAGUNGmu gak pernah dicukur.
Disuruh dateng malem minggu, ehh nongolnya LABU.
Ditambah kondisi keuanganmu
makin hari makin PARE, kalo mo nelpon aja mesti ke WORTEL...
CABE dehhhhh
Tertanda: KAILAN
-----
Hihihi…kok jadi pengen makan rujak ya setelah baca artikel ini….?!
Ditulis oleh: Fanda
Surat dari seorang pria penjual rujak yang patah hati kepada pacarnya yang telah memutuskan cintanya…
----
Wajahmu memang MANGGIS,
watakmu juga MELONkolis,
tapi hatiku NANAS karena cemburu,
SIRSAK napasku,
hatiku ANGGUR lebur.
Ini DELIMA dalam hidupku,
memang SALAKku,
jarang APEL malam minggu.
Ya Tuhan, mohon BELIMBINGANmu,
kalo memang perPISANGan ini baik untukku,
SEMANGKA kau bahagia dengan yang lain
TTD: SAWOnara.
Surat balasan dari pacarnya yg ternyata tukang sayur...
Membalas KENTANG suratmu itu,
BROKOLI sudah kubilang,
jangan tiap dateng rambutmu selalu KUCAI,
JAGUNGmu gak pernah dicukur.
Disuruh dateng malem minggu, ehh nongolnya LABU.
Ditambah kondisi keuanganmu
makin hari makin PARE, kalo mo nelpon aja mesti ke WORTEL...
CABE dehhhhh
Tertanda: KAILAN
-----
Hihihi…kok jadi pengen makan rujak ya setelah baca artikel ini….?!
Ditulis oleh: Fanda
0 comments:
Post a Comment