Friday, March 11, 2011

Keutamaan Alquran dan Membacanya

Keutamaan yang paling besar ialah bahwa ia adalah kalam Allah, yang pujian terhadapnya telah difirmankan Allah di beberapa ayat seperti berikut.

"Dan, ini (Alquran) adalah kitab yang telah Kami turunkan yang diberkahi." (Al-An'am: 92).

"Sesungguhnya Alquran ini memberikan petunjuk kepada (jalan) yang lebih lurus." (Al-Isra': 9).

"Yang tidak datang kepadanya (Alquran) kebatilan, baik dari depan maupun dari belakangnya." (Fushshilat: 42).

Dari hadis Utsman bin Affan r.a., bahwa Nabi saw. bersabda, Sebaik-baik orang di antara kalian adalah yang mempelajari Alquran dan mengajarkannya." (HR Bukhari).

Dari Anas r.a., dia berkata, Rasulullah saw. bersabda :

"Sesungguhnya Allah mempunyai dua ahli di antara manusia."

Mereka bertanya, "Siapakah mereka itu wahai Rasulullah?"
Beliau menjawab, "Ahli Alquran adalah ahli (tentang) Allah orang-Nya yang khusus." (HR An-Nasai, Ahmad, dan Ibnu Majah).

Dalam hadis yang lain disebutkan bahwa Nabi saw. bersabda, Allah tidak mengazab hati yang memperhatikan Alquran.

Dari Ibnu Umar r.a., dari Nabi saw., beliau bersabda : "Dikatakan kepada orang yang berteman dengan Alquran, 'Bacalah dan bacalah sekali lagi serta bacalah secara tartil, seperti yang engkau lakukan di dunia, karena manzilahmu terletak di akhir ayat yang engkau baca." (HR Tirmizi, Abu Daud, Ahmad, Al-Baghawi, Ibnu Hibban, dan Al-Hakim).

Dari Buraidah r.a., Nabi saw. bersabda : "Sesungguhnya Alquran bertemu temannya pada hari kiamat saat kuburnya dikuak dalam rupa orang laki-laki yang pucat. Dia (Alquran dalam rupa laki-laki pucat) bertanya, 'Apakah engkau mengenalku?'
Dia menjawab, 'Aku tidak mengenalmu.'

Alquran berkata, 'Aku adalah temanmu, Alquran, yang membuatmu kehausan pada siang hari yang panas dan membuatmu berjaga pada malam hari. Sesungguhnya setiap pedagang itu mengharapkan hasil perdagangannya, dan sesungguhnya pada hari ini aku adalah milikmu dari hasil seluruh perdagangan.'

Lalu dia memberikan hak milik orang itu dengan tangan kanan Alquran dan memberikan keabadian dengan tangan kirinya, sedangkan bapaknya (Alquran) mengenakan dua pakaian yang tidak kuat disangga dunia.

Kedua pakaian itu bertanya, 'Karena apa kami engkau kenakan?'
Ada yang menjawab, 'Karena peranan anakmu Alquran.'

Kemudian dikatakan kepada orang itu, 'Bacalah sambil naik ke tingkatan-tingkatan surga dan bilik-biliknya.' Maka, dia naik sesuai dengan apa yang dibacanya, baik dibaca dengan cepat atau secara tartil." (HR Ahmad dan Ad-Darimi).
Ibnu Mas'ud r.a. berkata, "Orang yang membaca Alquran harus tahu waktu malamnya saat manusia tidur, waktu siangnya saat mereka makan, kedukaannya saat mereka bergembira, tangisnya saat mereka tertawa, diamnya saat mereka bersuara gaduh, dan khusunya saat mereka berhura-hura. Namun begitu, dia tidak boleh bersikap kasar, kaku, dan lupa diri."
Al-Fudhail r.a. berkata, "Orang yang membawa (membaca) Alquran sama dengan orang yang membawa panji Islam. Dia tidak perlu bercanda dengan orang-orang yang suka bercanda, berkumpul dengan orang-orang yang suka bermain-main, sebagai bentuk pengagungan terhadap Allah."

Al-Imam Ahmad bin Hambal rhm. berkata, "Aku pernah bermimpi bertemu Rabbul-Izzati dalam tidur. Aku bertanya kepada-Nya, 'Ya, Rabi, apakah sesuatu yang bisa dipergunakan orang-orang untuk mendekatkan diri kepada-Mu?'
Dia menjawab, 'Dengan kalam-Ku wahai Ahmad.'

Aku bertanya lagi, 'Dengan disertai pemahaman ataukah tanpa disertai pemahaman?'
Dia menjawab, 'Dengan pemahaman ataukah tanpa pemahaman'."
Sumber: Diadaptasi dari Minhajul Qashidin: Jalan Orang-Orang yang Mendapat Petunjuk terjemahan dari Mukhtasyar Minhajul Qashidin, Al-Imam asy-Syekh Ahmad bin Abdurrahman bin Qudamah al-Maqdisy Al-Islam, Pusat Informasi dan Komunikasi Islam Indonesia.

Artikel Bersangkutan

1 comments:

Maulana Malik Ibrahimsaid...

Maulana Malik Ibrahim dan Maulana Ishaq disebutkan sebagai anak dari Maulana Jumadil Kubro, atau Syekh Jumadil Qubro. Maulana Ishaq disebutkan menjadi ulama terkenal di Samudera Pasai,

 
Indonesia dulu dikenal sebagai bangsa yang toleran dan penuh sikap tenggang rasa. Namun, kini penilaian tersebut tidak dapat diamini begitu saja, karena semakin besarnya keragu-raguan dalam hal ini. Kenyataan yang ada menunjukkan, hak-hak kaum minoritas tidak dipertahankan pemerintah, bahkan hingga terjadi proses salah paham yang sangat jauh.
free counters

Blog Archive

Seseorang yang mandiri adalah seseorang yang berhasil membangun nilai dirinya sedemikian sehingga mampu menempatkan perannya dalam alam kehidupan kemanusiaannya dengan penuh manfaat. Kemandirian seseorang dapat terukur misalnya dengan sejauh mana kehadiran dirinya memberikan manfaat kearah kesempurnaan dalam sistemnya yang lebih luas. Salam Kenal Dari Miztalie Buat Shobat Semua.
The Republic of Indonesian Blogger | Garuda di DadakuTopOfBlogs Internet Users Handbook, 2012, 2nd Ed. Avoid the scams while doing business online

Kolom blog tutorial Back Link PickMe Back Link review http://miztalie-poke.blogspot.com on alexa.comblog-indonesia.com

You need install flash player to listen us, click here to download
My Popularity (by popuri.us)

friends

Meta Tag Vs miztalie Poke | Template Ireng Manis © 2010 Free Template Ajah. Distribution by Automotive Cars. Supported by google and Mozila