Wednesday, December 16, 2009

ES KRIM BAGI JIWA

Sebuah keluarga masuk ke dalam restoran, seorang ayah, ibu dan anak laki-laki mereka yang berumur 6 tahun. Begitu makanan dihidangkan, si anak bertanya apakah ia boleh mengucapkan doa sebelum makan. Kedua orang tuanya mengangguk, lalu si anak memulai doanya yang polos, “Tuhan yang baik, terima kasih buat makanan ini, dan aku akan lebih berterima kasih lagi kalau Mama membelikanku es krim buat makanan penutup. Amin!”.

Maka orang-orang yang berada di sekitar meja mereka pun tertawa mendengar doa yang polos dan terus terang itu. Bahkan seorang wanita menyeletuk, “Begitulah anak jaman sekarang, berdoa saja ga bisa. Masak minta es krim pada Tuhan! Yang benar saja…”

Mendengar perkataan itu, si anak langsung menangis sedih, lalu bertanya pada ayahnya, “Pa, apa aku salah tadi? Apa Tuhan akan marah padaku?”. Si ayah menenangkan putranya, bahwa apa yang sudah ia lakukan adalah baik dan Tuhan takkan marah padanya. Tepat setelah itu, seorang lelaki tua mendekati meja mereka. Ia mengedipkan matanya pada si anak dan berkata, “Nak, Tuhan menganggap doamu tadi adalah doa yang sangat indah”.

“Sungguh?”, tanya si anak.
“Sungguh kok…”, lalu sambil mengerling ke meja wanita yang nyeletuk tadi, ia melanjutkan, “Sayang dia tak pernah minta es krim pada Tuhan. Sedikit es krim itu akan baik untuk jiwanya.”

Tentu saja kedua orang tua si anak akhirnya membelikan es krim sebagai makanan penutup mereka. Ketika menerima bagiannya, si anak memandangi es krimnya sejenak, lalu tanpa berkata-kata ia membawa es krimnya dan berjalan menuju ke meja si wanita yang tadi mencela perbuatannya. Ia letakkan es krim itu di depan si wanita, dan dengan tersenyum lebar ia berkata, “Tante, ini es krim buat Tante. Es krim itu baik loh buat jiwa kita, dan kebetulan jiwaku sudah baik hari ini…”

Dari kisah di atas kita diingatkan bahwa doa yang baik adalah doa yang tulus dan keluar dari lubuk hati kita, bukan doa yang panjang-panjang dan kalimatnya bagus. Tuhan bukan guru bahasa, ia tak peduli apakah doa kita terdengar bagus atau tidak. Ia hanya melihat ketulusan kita. Sayangnya semakin dewasa kita bertumbuh, ketulusan itu semakin luntur. Ayo kita renungkan, apakah doa-doa kita sudah tulus? Atau jangan-jangan kita berdoa untuk memanipulasi Tuhan supaya mengabulkan keinginan kita?....


Ditulis oleh: Fanda

Artikel Bersangkutan

0 comments:

 
Indonesia dulu dikenal sebagai bangsa yang toleran dan penuh sikap tenggang rasa. Namun, kini penilaian tersebut tidak dapat diamini begitu saja, karena semakin besarnya keragu-raguan dalam hal ini. Kenyataan yang ada menunjukkan, hak-hak kaum minoritas tidak dipertahankan pemerintah, bahkan hingga terjadi proses salah paham yang sangat jauh.
free counters

Blog Archive

Seseorang yang mandiri adalah seseorang yang berhasil membangun nilai dirinya sedemikian sehingga mampu menempatkan perannya dalam alam kehidupan kemanusiaannya dengan penuh manfaat. Kemandirian seseorang dapat terukur misalnya dengan sejauh mana kehadiran dirinya memberikan manfaat kearah kesempurnaan dalam sistemnya yang lebih luas. Salam Kenal Dari Miztalie Buat Shobat Semua.
The Republic of Indonesian Blogger | Garuda di DadakuTopOfBlogs Internet Users Handbook, 2012, 2nd Ed. Avoid the scams while doing business online

Kolom blog tutorial Back Link PickMe Back Link review http://miztalie-poke.blogspot.com on alexa.comblog-indonesia.com

You need install flash player to listen us, click here to download
My Popularity (by popuri.us)

friends

Meta Tag Vs miztalie Poke | Template Ireng Manis © 2010 Free Template Ajah. Distribution by Automotive Cars. Supported by google and Mozila