Sunday, February 21, 2010

DEMI HARI TUA

Apa yang anda bayangkan ketika kita membicarakan ‘hari tua’? Ah…masih lama tuh, buat apa dibingungkan sekarang? Yang penting senang-senang dulu menikmati masa muda… Begitu kebanyakan orang pasti berpikir. Lalu ketika kita sudah semakin matang dan bijak, dan kebanyakan yang berada di fase ini sudah membangun keluarga dan memiliki anak-anak, kita akan berujar, …Ah..ga perlu terlalu khawatir tentang hari tua, saya akan membesarkan anak-anak, dan besok mereka yang akan mengurusi saya

Logika di atas semuanya memang benar. Tapi, kalo kita tak memikirkan hari tua kita dari sekarang, jangan-jangan nasib Pak Mardiyatim ini terjadi pula pada kita…

Seperti yang diberitakan di Jawa Pos, pak Mardiyatim adalah warga Surabaya yang tak punya tempat tinggal dan hidupnya terlantar. Beliau ini sudah sepuh, usianya lebih dari 80 tahun, dan tak punya keluarga, punya penyakit jantung koroner, glaukoma, dan penyakit paru-paru. Lalu bagaimana ia hidup dan bagaimana ceritanya sehingga pak Mardiyatim ini jadi terlantar?

Sewaktu muda, ia membantu orang tuanya membuka toko elektronik. Hasilnya lumayan juga, namun disinilah hidup tampaknya tak berpihak pada Mardiyanto. Ketika ia sudah berusia senja, ibunya terjangkit kanker dan menghabiskan seisi toko untuk membiayainya, sampai akhirnya sang ibu meninggal. Setelah itu ia sempat ditanggung oleh seorang dokter, namun setelah sang dokter meninggal, jadilah ia terlunta-lunta. Saat ini beliau tinggal berpindah-pindah di tempat kerabat atau orang yang iba padanya. Makan pun harus mengharapkan uluran tangan orang lain.

Bagaimana dengan panti jompo? Untuk masuk ke panti jompo pak Mardiyatim harus membayar beberapa ratus ribu rupiah (seharusnya panti jompo itu menyediakan beberapa tempat buat manula yang terlantar dong, kan bisa dikompensasikan pada manula yang didukung keluarga yang kaya?). Tempat kos adalah alternative kedua. Namun ketika akhirnya ada dermawan yang mau menanggung biaya kos, si tempat kos menolak kehadiran pak Mardiyatim. Mungkin karena penyakit akut yang dideritanya, dan khawatir beliau mati mendadak ketika berada di tempat itu!

Dari kisah itu, kita diingatkan bahwa hari tua itu harus kita persiapkan justru ketika kita masih muda dan kuat bekerja. Jangan pikir tentang anak, pasangan atau keluarga. Pertama, mereka bisa saja malah mendahului kita ‘berangkat’ dan meninggalkan kita seorang diri akhirnya. Kedua, manusia itu bisa saja berubah. Saudara, pasangan, bahkan anak bisa saja menolak untuk mengurusi kita. Memang kedengarannya kejam, tapi banyak sudah kejadian seperti ini di sekitar kita.

Beberapa saat lalu saudara jauh kami, seorang wanita yang ditinggal suaminya selingkuh (sekaligus membawa lari harta si istri!), ditelantarkan pula oleh anak perempuan semata wayangnya yang ikut suami ke luar pulau. Si ibu sampai-sampai akhirnya menjadi pengemis di depan pertokoan karena tak tahu harus bekerja apa. Hal ini tanpa sepengetahuan keluarga besarnya, dan akhirnya terungkap setelah salah seorang sanaknya bertemu dengannya yang sedang mengemis…

Lalu apa yang bisa kita persiapkan untuk hari tua?

1. Kesehatan. Sedari muda jagalah selalu kesehatan anda. Memang kedengarannya kayak nasihat kuno, tapi dengan menjaga kesehatan dengan baik, paling tidak meminimalkan resiko penyakit di saat tua. Jauhilah pola hidup yang tak sehat. Jangan mengumbar makanan hanya demi kenikmatan belaka, jangan ngotot kerja sepanjang hari, tidur dan istirahat yang cukup, serta jangan lupa olahraga rutin, dan minum air putih 8-10 gelas sehari (kalo anda minum kopi, tambahkan 2 gelas air putih lagi untuk setiap cangkir kopi yang anda minum!). Berjalan kaki selama 1 jam, 5 hari dalam seminggu disinyalir bisa mengurangi resiko penyakit stroke loh! Minumlah susu sapi segelas sehari untuk mencukupi asupan kalsium supaya kelak tulang anda tak mudah patah, terhindar dari osteoporosis, atau badan membungkuk, dan anda akn bisa bergerak aktif hingga tua.

2. Bekerja. Keluar-masuk kerja selama 2-3 kali sih masih wajar untuk mengukur kemampuan sekaligus minat kita. Tapi begitu kita sudah menemukan yang baik, jangan pikirkan untuk segera pindah. Bekerjalah dengan baik, bersikaplah baik pada semua kolega dan pimpinan anda. Yang namanya kerja, pasti menemui: gak cocok sama kolega, dimarahi bos, dimarahi pelanggan, dicemburui kolega, bosan setengah mati, stress karena dikejar-kejar deadline… (yang udah kerja, betul gak??). Kalau anda suka pindah-pindah, akhirnya setiap kali anda harus memulai lagi dari awal (adaptasi), lalu kapan dong anda menguasai pekerjaan anda? Dan buat perusahaan yang ada system bonus, bonus itu makin lama anda kerja makin gede loh!

3. Keuangan. Aturlah keuangan sebaik dan seteliti mungkin sedari muda. Sesedikit apapun jumlahnya, uang itu uang anda kan? Jangan hidup boros, usahakan menyisihkan uang setiap bulannya, dan masukkan ke rekening khusus yang (kalo perlu) ga usah minta kartu ATM-nya. Jangan ambil tabungan itu kecuali kalo sangat terpaksa. Ketika anda dapat bonus gede, ambil secukupnya aja untuk menyenangkan keluarga, lalu cepat-cepat simpan sisanya di rekening yang aman tadi.

Pilihlah bank/lembaga keuangan yang paling anda percaya. Kalau perlu pilihlah deposito yang bunganya lebih besar ketimbang tabungan biasa. Tapi, hati-hatilah memilih produk yang menjanjikan bunga terlalu besar. Lebih baik yang konvensional aja.

Ketika simpanan anda makin bertambah banyak, pecah-pecahlah harta anda ke beberapa bank/lembaga keuangan yang berbeda. Kata pepatah: jangan taruh semua telurmu ke satu keranjang, kan? Memang sih biaya banknya jadi lebih banyak, tapi anda kan bisa tidur lebih tenang? Orang yang seluruh duitnya dulu disimpan di bank Century pasti beberapa bulan ini menderita insomnia deh..hehehe…

4. Asuransi. Aku tahu, salah satu jenis orang yang paling gak kita sukai adalah penjual polis asuransi. Tapi, asuransi itu perlu buat kita. Carilah produk yang setelah tahun kesekian, duitnya bisa diambil (katakanlah setelah kita usia 65 tahun). Kalau asuransi itu preminya tahunan, agar tidak memberatkan, bagilah jumlahnya menjadi 12, dan sisihkan hasilnya dari pendapatan bulanan, lalu simpan di tempat aman (jangan lalu diambil karena anda lagi ngebet pengen jalan-jalan loh!). Kalau anda mengikuti asuransi semenjak muda (katakanlah dari 24 tahun), preminya gak terlalu berat kok…

5. Perbanyaklah berbuat baik dan menebar kasih pada semua orang. Dekatkan diri kepadaNya. Karena, saat kita terdesak, hanya Ia lah yang menjadi tumpuan kita, dan Ia pasti takkan pernah meninggalkan dan menelantarkan kita. Tapi meski demikian, kita harus tetap berusaha kan? Jangan sampai kita sekarang berfoya-foya karena berpikir kelak toh Tuhan akan memelihara kita!

Moga-moga informasi di atas berguna. Tulisan ini kubuat karena teringat seorang sahabat (cewek-single) yang di usia lebih dari 40 tahun tiba-tiba di-PHK dari perusahaan tempat ia bekerja. Lalu ia berusaha pindah ke Amrik, dengan menggunakan seluruh tabungannya yang (ternyata) tak banyak itu. Aku jadi sadar bahwa selama ini ia memang boros (dengan gaya hidup yang agak mewah, dan jarang menabung). Sekarang ia sudah di Amrik, tanpa tabungan, dan masih harus bekerja dan ngumpulin duit lagi. Kalo aku, pasti panik setengah mati deh!

Jadi, selama kita masih mampu, tak ada salahnya mempersiapkan hari tua kita di masa depan mulai dari saat ini. Jangan hanya memikirkan masa sekarang saja, menikmatinya dengan tiada batas sehingga esok baru menyesalinya.

Ditulis oleh: Fanda

Artikel Bersangkutan

0 comments:

 
Indonesia dulu dikenal sebagai bangsa yang toleran dan penuh sikap tenggang rasa. Namun, kini penilaian tersebut tidak dapat diamini begitu saja, karena semakin besarnya keragu-raguan dalam hal ini. Kenyataan yang ada menunjukkan, hak-hak kaum minoritas tidak dipertahankan pemerintah, bahkan hingga terjadi proses salah paham yang sangat jauh.
free counters

Blog Archive

Seseorang yang mandiri adalah seseorang yang berhasil membangun nilai dirinya sedemikian sehingga mampu menempatkan perannya dalam alam kehidupan kemanusiaannya dengan penuh manfaat. Kemandirian seseorang dapat terukur misalnya dengan sejauh mana kehadiran dirinya memberikan manfaat kearah kesempurnaan dalam sistemnya yang lebih luas. Salam Kenal Dari Miztalie Buat Shobat Semua.
The Republic of Indonesian Blogger | Garuda di DadakuTopOfBlogs Internet Users Handbook, 2012, 2nd Ed. Avoid the scams while doing business online

Kolom blog tutorial Back Link PickMe Back Link review http://miztalie-poke.blogspot.com on alexa.comblog-indonesia.com

You need install flash player to listen us, click here to download
My Popularity (by popuri.us)

friends

Meta Tag Vs miztalie Poke | Template Ireng Manis © 2010 Free Template Ajah. Distribution by Automotive Cars. Supported by google and Mozila